Parapuan.co - Kesadaran konsumen akan pentingnya memilih produk yang tidak merusak lingkungan, membuat permintaan terhadap brand-brand yang eco-friendly semakin bertambah.
Untungnya, kini semakin banyak brand lokal yang menghadirkan produk-produk yang ramah lingkungan.
Salah satunya adalah Pijakbumi, jenama sepatu asal Bandung, yang memakai bahan-bahan alam.
Mulai dari serat eceng gondok, batok kelapa, kenaf, hingga daur ulang kapas.
"Material yang kita pakai itu adalah material-material asli dari Indonesia. Misalnya tenun, ada serat eceng gondok, ada dari batok kelapa. Jadi banyak dilihat dari buyer-buyer luar negeri, karena materialnya sangat lokal dan jadi nilai plus," ujar Rowland Asfales, salah satu founder Pijakbumi, seperti melansir PARAPUAN.
Hal ini pun menyadarkan Pijakbumi bahwa sumber daya alam asli Indonesia memiliki nilai jual yang tinggi di pasar internasional.
"Misi ini pun akhirnya bukan cuman berhenti di Indonesia, tapi kita bisa lebih expand ke luar negeri juga," ujar laki-laki yang akrab dipanggil Asfales.
Dalam prosesnya, Pijakbumi memang mengadopsi model bisnis sirkular ekonomi.
Bahan mentah yang digunakan oleh Pijakbumi adalah material yang natural-based dan recycle-based.
Baca Juga:
"Begitu diproduksi, kemudian dipake oleh temen-temen, setelah 'dibuang' ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu diperbaiki dan di-recycle," jelas laki-laki yang akrab dipanggil Asfales.
Misalnya, apabila bagian sol sepatu jebol, maka bisa dikembalikan kepada Pijakbumi untuk dijahit.
Pijakbumi bisa mendaur ulang bagian kain pada produk-produk sepatunya.
Sementara residu dari material-material lainnya diberikan kepada organisasi waste management untuk dijadikan bahan baku pembuatan aspal.
"Jadi semuanya habis terpakai, tapi secondary product-nya udah lain," ujar Asfales.
Kendati demikian, walau saat ini proses daur ulang yang dilakukan oleh Pijakbumi masih terbatas, Asfales berharap jenamanya tersebut bisa melakukan lebih di masa depan.
"Namun harapannya ke depan, semua bagian sepatu bisa kita recycle, kita bongkar jadi yarn untuk sepatu baru lagi," harapnya.
Kendati pun menggunakan material yang ramah lingkungan, namun Asfales meyakinkan bahwa desain yang diusung Pijakbumi juga harus menarik.
"Secara desain dan warna, sepatu (Pijakbumi) harus nyaman dipakai, memikat mata, estetis juga. Jadi orang juga tidak hanya melihat dari sisi sustainability-nya aja, tapi sepatunya juga emang bagus," ujar Asfales.
Baca Juga:
Ada misi besar yang coba dibawa oleh Pijakbumi melalui ramah lingkungan yang dijajakannya.
Seperti disampaikan oleh Asfales bahwa jika ingin mengubah gaya hidup yang lebih berkelanjutan, dibutuhkan langkah-langkah kecil untuk melakukannya.
"Dari kecil-kecil dulu, dari apa yang kita pakai dulu, dan seterusnya baru akhirnya bisa menerapkan gaya hidup yang lebih eco-friendly," ceritanya.
(*)