优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Di Balik Ancaman Limbah Skincare dan Kosmetik, Ini yang Bisa Kita Lakukan

优游国际.com - 27/07/2021, 17:15 WIB
Editor Citra Narada Putri

Parapuan.co – Pernahkah Kawan Puan menghitung berapa banyak skincare dan kosmetik yang dipakai setiap harinya?

Tentunya, bagi perempuan yang menganggap penting penggunaan skincare dan kosmetik, mungkin banyak menggunakan kedua produk ini dalam keseharian. 

Tapi, pernahkah Kawan Puan menyadari bahwa kebiasaan kita ini ternyata bisa berdampak pada kerusakan lingkungan loh. Kok bisa?

Penting untuk diketahui bahwa kemasan produk skincare dan kosmetik yang kita gunakan sehari-hari tersebut kebanyakan menggunakan material plastik yang tak ramah lingkungan.

Semakin meningkatnya jumlah produk kecantikan yang dijual dan dipakai turut menciptakan jumlah sampah plastik yang lebih tinggi.

Baca Juga: 

Jika sampah plastik dari kemasan skincare atau kosmetik tidak dikelola dan didaur ulang dengan baik, sampah pun akan menumpuk dan menjadi masalah lingkungan.

Bahkan menurut laporan , hampir 50 persen kemasan produk kosmetik terbuat dari plastik.

Hal ini didukung oleh laporan  yang mengatakan bahwa industri kosmetik global memproduksi lebih dari 120 miliar unit kemasan setiap tahun, yang sebagian besar tidak dapat didaur ulang.

Jadi tabung lip gloss, kotak concealer, hingga wadah moisturizer yang kita kenakan sehari-hari kebanyakan berakhir di tempat sampah.

Atau lebih buruk lagi ke saluran air bersama dengan wadah plastik sekali pakai lainnya yang juga digunakan oleh milyaran orang setiap harinya.

Masih menurut laporan Minderoo Foundation, jika tidak ada tindakan mengatasi masalah sampah ini, aliran plastik ke lautan akan tiga kali lipat jumlah pada 2040.

Kurang lebih 29 juta metrik ton per tahun, atau setara dengan 50 kilogram plastic per meter garis pantai di seluruh dunia.

Bagaimana dengan di Indonesia?

Ironisnya tak lebih baik dibandingkan negara lain, karena pengelolaan limbah di tanah air belum berjalan maksimal.

Menurut Aretha Aprilia, pakar manajemen limbah dan energi, fasilitas insinerator (waste to energy) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang hanya bisa mengolah 50 ton sampah per hari.

Jumlah ini tak bisa menyeimbangi total sampah yang masuk ke area TPA Bantar Gebang Jakarta sebanyak 7.000 hingga 7.500 ton per harinya.

Bisa dikatakan sampah yang masuk ke TPA Bantar Gebang Jakarta mencapai 140 kali lipat lebih banyak dari daya olahnya.

Baca Juga: 

Perlu diingat, ini hanya sebagian kecil dari total sampah yang ada di tanah air. Belum digabungkan dengan sampah-sampah lain dari seluruh Indonesia.

Hanya mengandalkan pemerintah untuk membenahi masalah limbah skincare dan kosmetik, tentu bukanlah hal yang bijak, mengingat kita masih tertinggal dalam soal teknologi pengelolaan sampah.

Sementara di saat yang bersamaan kita berlomba dengan waktu mengurusi masalah ini, demi mengurangi beban TPA dalam mengolah sampah.

Seperti yang disampaikan oleh Aretha, bahwa di TPA sendiri skincare dan kosmetik hanya ditimbun karena belum ada teknologi yang mumpuni untuk bisa mengolahnya menjadi energi.

“Coba bayangkan kalau nanti TPA sudah overloaded dan tidak ada tempat untuk buang sampah, lantas gimana? Mau kemana sampah itu dibuang?” ujar Aretha resah.

Maka dari itu, penting untuk kita segera bertindak mengatasi masalah bersama ini.

“Jadi memang kita harus bisa reduce the source, yang paling pertama adalah mengurangi sampah di level konsumen,” ujar Aretha Aprilia, pakar manajemen limbah dan energi.

Ubah Gaya Hidup

Dari perspektif konsumen, disarankan oleh Aretha kita perlu mengubah gaya hidup untuk tak lagi bisa bersikap konsumtif.

Cara mudahnya, ia menyarankan kita untuk memakai produk skincare atau kosmetik yang berkualitas baik, namun tak perlu dalam jumlah banyak.

“Jadi lebih sustainable, terapkan quality over quantity,” ujarnya mengingatkan.

Aretha juga menyarankan kita tak selalu harus mengikuti tren kecantikan yang ada, misalnya seperti tren 10 step Korean skincare yang pernah viral.

Menurutnya, cara ini mendorong kita lebih boros menggunakan produk yang juga berkontribusi pada penambahan limbah kemasan skincare atau kosmetik.

Baca Juga: 

“Untuk skincare pun kita bisa fokus pada produk yang bagus. Tidak apa mahal sedikit, tapi tidak perlu layering banyak-banyak,” papar Aretha.

Cara lain yang juga bisa kita lakukan untuk mengatasi limbah kosmetik adalah menjual kembali skincare atau make up yang sudah tidak terpakai atau belum habis.

“Sekarang kan sudah ada platform seperti Carousell. Kita bisa jual yang preloved tapi masih aman dipakai,” ujarnya lagi.

Di sisi lain, kita juga bisa mulai beralih menggunakan kosmetik atau skincare dengan kemasan yang ramah lingkungan atau membeli produk isi ulang.

Intinya, kita perlu menemukan solusi alternatif agar kemasan produk tersebut tidak berakhir di TPA dan membebaninya.

Produsen Bertanggungjawab

Aretha pun menyarankan untuk para produsen kosmetik dan skincare agar bisa berbuat lebih banyak, salah satunya dengan menerapkan Extended Producer Responsibility (EPR).

Untuk diketahui, melansir dari , EPR adalah mekanisme atau kebijakan dimana produsen diminta untuk bertanggung jawab terhadap produk yang mereka buat atau jual.

Termasuk kemasan saat produk atau material tersebut menjadi sampah.

Produsen membantu menanggung biaya untuk mengumpulkan, memindahkan, mendaur ulang, dan membuang produk atau material di penghujung siklus hidup barang tersebut.

Skema EPR ini tak hanya dapat meminimalisir dampak lingkungan saja, tapi juga menekan biaya yang berkaitan dengan siklus hidup suatu produk, jauh setelah produk tersebut keluar dari pabrik dan digunakan oleh konsumen.

Baca Juga: 

Menurut Aretha, salah satu skema EPR yang bisa dilakukan para produsen produk kecantikan adalah take back system.

“Konsumen yang mengembalikan kemasan produk ke toko akan mendapatkan diskon untuk pembelian selanjutnya. Ini saya lihat sudah diterapkan oleh beberapa brand di Indonesia,” ujarnya berdasarkan pengamatannya.

Selain itu, para produsen juga bisa membuat produk isi ulang atau memproduksi kemasan ramah lingkungan untuk meminimalisir limbah plastik.

Walau berdasarkan pengamatan Aretha skema ini belum banyak diterapkan para pelaku usaha di industri kecantikan, ia pun berharap ke depan akan makin banyak yang menerapkannya.

“Para produsen juga harus come up dengan inovasi dan program yang dapat mengurangi limbah. Kita harus bekerja sama baik itu konsumen maupun produsen,” tutupnya.(*)


Terkini Lainnya

Cara Memilih Hunian yang Nyaman, Fungsional dan Estetik di Jakarta

Cara Memilih Hunian yang Nyaman, Fungsional dan Estetik di Jakarta

PARAPUAN
Peran PT Majapahit Teknologi Nusantara, Konsultan IT dalam Mendorong Transformasi Digital Bisnis

Peran PT Majapahit Teknologi Nusantara, Konsultan IT dalam Mendorong Transformasi Digital Bisnis

PARAPUAN
Mitos MSG Berbahaya bagi Kesehatan, Ahli Sebut Kebenarannya

Mitos MSG Berbahaya bagi Kesehatan, Ahli Sebut Kebenarannya

PARAPUAN
Ini Tips Pilih Interior Rumah yang Simpel, Mudah Dirawat, dan Compact untuk Perempuan

Ini Tips Pilih Interior Rumah yang Simpel, Mudah Dirawat, dan Compact untuk Perempuan

PARAPUAN
Perjalanan Nyaman dan Aman:聽Ini Pentingnya Sediakan聽Camilan Sehat yang Bikin Semangat

Perjalanan Nyaman dan Aman:聽Ini Pentingnya Sediakan聽Camilan Sehat yang Bikin Semangat

PARAPUAN
Punya Pantai Jernih dan Pulau yang Indah, Ini Daftar Aktivitas Seru di Pulau Komodo

Punya Pantai Jernih dan Pulau yang Indah, Ini Daftar Aktivitas Seru di Pulau Komodo

PARAPUAN
Ini Pentingnya Mengembangkan Ekosistem Kewirausahaan yang Berkelanjutan

Ini Pentingnya Mengembangkan Ekosistem Kewirausahaan yang Berkelanjutan

PARAPUAN
Keunggulan Nahwatravel.co.id Sebagai Travel Harian Malang-Juanda

Keunggulan Nahwatravel.co.id Sebagai Travel Harian Malang-Juanda

PARAPUAN
Golden Island Cruise, Cara Nyaman Menyusuri Keindahan Taman Nasional Komodo

Golden Island Cruise, Cara Nyaman Menyusuri Keindahan Taman Nasional Komodo

PARAPUAN
Apa Itu Ultraformer, Prosedur Kecantikan Tanpa Bedah untuk Kencangkan Kulit Kendur?

Apa Itu Ultraformer, Prosedur Kecantikan Tanpa Bedah untuk Kencangkan Kulit Kendur?

PARAPUAN
Mengenal Medical Misogyny, Fenomena Bias Gender dalam Layanan Kesehatan untuk Perempuan

Mengenal Medical Misogyny, Fenomena Bias Gender dalam Layanan Kesehatan untuk Perempuan

PARAPUAN
ASUS Zenbook 14 OLED (UX3405CA): Laptop AI Tipis dengan Performa Tinggi

ASUS Zenbook 14 OLED (UX3405CA): Laptop AI Tipis dengan Performa Tinggi

PARAPUAN
Hadir dengan Formula Aman dan Lembut, Nubiko Bantu Ibu Merawat Kulit Anak yang Sensitif

Hadir dengan Formula Aman dan Lembut, Nubiko Bantu Ibu Merawat Kulit Anak yang Sensitif

PARAPUAN
ASUS Lengkapi Segmen B2B di Indonesia dengan Ekosistem PC ber-TKDN Lebih dari 40 Persen

ASUS Lengkapi Segmen B2B di Indonesia dengan Ekosistem PC ber-TKDN Lebih dari 40 Persen

PARAPUAN
Begini Cara Mengenali dan Mengatasi Gaslighting dalam Keluarga

Begini Cara Mengenali dan Mengatasi Gaslighting dalam Keluarga

PARAPUAN
Rayakan Ramadan dengan Penuh Berkah, JNE Hadirkan Promo Pengiriman Spesial

Rayakan Ramadan dengan Penuh Berkah, JNE Hadirkan Promo Pengiriman Spesial

PARAPUAN
Benarkah Cinta Tak Kenal Usia? Hentikan Romantisasi Child Grooming!

Benarkah Cinta Tak Kenal Usia? Hentikan Romantisasi Child Grooming!

PARAPUAN
Rumah Bersih Kilat Tanpa Ribet? Wajib Punya 6 Produk Ini Saat Ramadan!

Rumah Bersih Kilat Tanpa Ribet? Wajib Punya 6 Produk Ini Saat Ramadan!

PARAPUAN
Rayakan Ramadan dan Idul Fitri 2025 dengan Pembiayaan Aman Berjaminan BPKB Mobil dari BFI Finance

Rayakan Ramadan dan Idul Fitri 2025 dengan Pembiayaan Aman Berjaminan BPKB Mobil dari BFI Finance

PARAPUAN
Skoliosis dan Hubungannya dengan Postur Tubuh saat Menggunakan HP

Skoliosis dan Hubungannya dengan Postur Tubuh saat Menggunakan HP

PARAPUAN
Wujudkan Impian Kualitas Premium dengan Harga Ekonomis: EMCO COLOR Cat Kayu dan Besi Mulai Dipasarkan

Wujudkan Impian Kualitas Premium dengan Harga Ekonomis: EMCO COLOR Cat Kayu dan Besi Mulai Dipasarkan

PARAPUAN
Wajib Dipakai Usai Lepas Behel Gigi, Ini Kegunaan Retainer

Wajib Dipakai Usai Lepas Behel Gigi, Ini Kegunaan Retainer

PARAPUAN
Baru Pertama Kali Naik Pesawat? Begini Tips agar Mudik Aman dan Nyaman

Baru Pertama Kali Naik Pesawat? Begini Tips agar Mudik Aman dan Nyaman

PARAPUAN
Langkah Konkret CKP Textile untuk Bertahan di Pasar Domestik di Tengah Dominasi Tekstil Impor

Langkah Konkret CKP Textile untuk Bertahan di Pasar Domestik di Tengah Dominasi Tekstil Impor

PARAPUAN
Gaabor Sukses Gelar Media Gathering, Jadi Ajang Silaturahmi sekaligus Perkenalkan Produk Unggulan

Gaabor Sukses Gelar Media Gathering, Jadi Ajang Silaturahmi sekaligus Perkenalkan Produk Unggulan

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau