KOMPAS.com - Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), Kardinal Ignatius Suharyo, menegaskan bahwa proses conclave untuk memilih pengganti Paus Fransiskus akan berjalan bersih dan sakral.
Ia memastikan tidak ada praktik suap atau perebutan kekuasaan dalam pemilihan Paus yang akan datang.
"Tidak ada rebutan kekuasaan, tidak ada suap-menyuap di situ pasti, semuanya kita percaya, umat Katolik percaya bahwa ini semua dalam bimbingan Roh Kudus," ujar Suharyo di Gereja Katedral, Jakarta, Senin (21/4/2025), dikutip 优游国际.com (22/04/2025).
Baca juga: Mengenang Paus Fransiskus dan Kemanusiaan
Suharyo menyatakan bahwa begitu seorang Paus baru terpilih, ia harus sudah memiliki arah yang jelas untuk memimpin Gereja Katolik ke depan.
Dalam proses pemilihannya, Roh Kudus dipercaya turut membimbing para kardinal yang ikut serta dalam conclave.
Ia menjelaskan bahwa hanya para kardinal berusia di bawah 80 tahun yang memiliki hak suara dalam conclave.
"Ini bukan pemungutan suara seperti pemilihan umum, tetapi itulah salah satu bentuk ketika Roh Kudus berkarya, menunjukkan jalan sampai nanti akhirnya terpilih pimpinan Gereja Katolik yang diharapkan mampu untuk memimpin gereja dengan sumbangan-sumbangan pilihan yang dikumpulkan dari para peserta conclave," tambahnya.
Baca juga: Paus Fransiskus: Perjalanan dari Sakit, Wafat, Tata Cara Pemakaman hingga Pemilihan Paus Baru
Menurut Suharyo, wafatnya Paus Fransiskus membawa duka mendalam tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Bukan hanya umat Katolik, tetapi seluruh bangsa kita sungguh-sungguh merasakan kehilangan dengan berpulangnya Paus Fransiskus," kata Suharyo.
Ia mengungkapkan bahwa sejak kabar wafatnya Paus menyebar, ponselnya terus-menerus berdering karena banyak orang yang ingin memastikan informasi tersebut.
Suharyo sendiri mengaku sempat tidak percaya saat pertama kali menerima kabar duka tersebut dari Vatikan.
"Karena apa? Karena kemarin Paus Fransiskus masih hadir di tengah-tengah umat ketika seperti biasanya pada hari Minggu menyampaikan berkat untuk kota dan untuk dunia," ujarnya.
Baca juga:
Untuk memastikan kabar duka tersebut, Suharyo bahkan sempat menghubungi Duta Besar Indonesia untuk Vatikan serta Duta Besar Vatikan untuk Indonesia.
Keduanya membenarkan bahwa Paus Fransiskus telah meninggal dunia.
"Informasi yang disampaikan oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia adalah masa berkabung di Vatikan itu 9 hari. Jadi, 9 hari sejak hari ini, baru akan dilaksanakan pemakaman," jelas Suharyo.