优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Ketegangan Ukraina-AS: Dampak dan Upaya Membangun Aliansi Eropa

优游国际.com - 02/03/2025, 05:15 WIB
Tim 优游国际.com,
Rachmawati

Tim Redaksi

KYIV, KOMPAS.com - Ketegangan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memunculkan kekhawatiran di Ukraina mengenai potensi pengurangan dukungan dari AS.

Dalam konteks ini, Ukraina kini mengarahkan perhatian untuk membangun kemitraan yang lebih solid dengan negara-negara Eropa sebagai langkah strategis menghadapi agresi Rusia.

Perselisihan yang muncul antara Trump dan Wakil Presiden JD Vance di satu sisi, serta Zelensky di sisi lain, telah memperburuk hubungan Ukraina dengan pemerintahan baru AS.

Menurut Volodymyr Fesenko, seorang analis politik, ketegangan ini merupakan kemunduran bagi kedua pihak dan diperkirakan akan terjadi lebih lanjut di masa depan.

"Amerika Serikat bukan lagi sekutu Ukraina," tegas Fesenko kepada AFP, menekankan bahwa tidak ada harapan akan keberlanjutan dukungan militer AS.

Baca juga:

Fesenko mengingatkan bahwa dampak dari berkurangnya dukungan AS bisa sangat signifikan, mengingat bantuan tersebut tidak hanya berupa pasokan senjata, tetapi juga mencakup intelijen dan dukungan komunikasi militer.

Sementara itu, Zelensky dalam sebuah wawancara dengan Fox News menyatakan optimisme bahwa hubungan dengan Trump masih dapat diperbaiki, meskipun ia menyadari bahwa melawan Rusia akan menjadi tantangan besar tanpa dukungan dari AS.

Sejak dimulainya invasi Rusia, Amerika Serikat telah memberikan Ukraina bantuan militer senilai 64 miliar euro (sekitar 1.100 triliun rupiah).

Namun, Institut Kiel, sebuah lembaga penelitian ekonomi di Jerman, mencatat bahwa total bantuan AS dari 2022 hingga akhir 2024 mencapai 114,2 miliar euro (sekitar 2.000 triliun rupiah) dalam berbagai bentuk, termasuk bantuan kemanusiaan dan keuangan.

Di sisi lain, Uni Eropa dan negara-negara anggotanya telah menyumbang sekitar 132,3 miliar euro (sekitar 2.275 triliun rupiah).

Baca juga: Usai Berselisih dengan Trump, Ukraina Menatap Masa Depan Tanpa Dukungan AS

Seorang sumber militer Eropa sebelumnya memperingatkan bahwa situasi Ukraina akan semakin rumit pada bulan Mei atau Juni jika tidak ada dukungan baru dari AS di luar apa yang telah dijanjikan sebelumnya.

Namun, sumber di kepresidenan Ukraina menyatakan bahwa setelah perselisihan antara Zelensky dan para pemimpin AS, Ukraina kini lebih percaya diri dalam menjalin aliansi baru dengan negara-negara Eropa untuk melindungi kebebasan dan nilai-nilai demokrasi.

Sumber tersebut menambahkan bahwa ketegangan tersebut merupakan langkah logis untuk menentukan siapa kawan dan siapa lawan, yang dianggap sebagai langkah positif.

"Ukraina sekarang merasa bahwa Trump dan Vance secara terbuka berkolaborasi dengan Rusia," ungkapnya.

Di tengah ketegangan ini, para sekutu Ukraina di Eropa tetap bersatu di belakang Zelensky, menjelang pertemuan puncak di London yang akan membahas upaya untuk mencapai perdamaian yang adil dan berkelanjutan.

Baca juga: Trump-Zelensky Adu Mulut, Ini Kata Para Pemimpin Dunia Saat Eropa Dukung Ukraina

Halaman:


Terkini Lainnya

7 Cara Alami Usir Semut dari Rumah Tanpa Harus Dibunuh

7 Cara Alami Usir Semut dari Rumah Tanpa Harus Dibunuh

Jawa Timur
Kisah Ayah Mertua Penuhi Nazar Pakai Kostum Ledhek Gogik Saat Hadiri Wisuda Menantu di UGM

Kisah Ayah Mertua Penuhi Nazar Pakai Kostum Ledhek Gogik Saat Hadiri Wisuda Menantu di UGM

Jawa Tengah
Tak Gentar Diteror, Dedi Mulyadi Tetap Blusukan hingga Datangi Kampung Preman di Depok

Tak Gentar Diteror, Dedi Mulyadi Tetap Blusukan hingga Datangi Kampung Preman di Depok

Jawa Barat
7 Makanan Pemicu Batu Empedu yang Harus Dihindari

7 Makanan Pemicu Batu Empedu yang Harus Dihindari

Jawa Timur
Kronologi Kematian Petani di Sukabumi Akibat Peluru Nyasar, Diduga Tertembak Pemburu Babi

Kronologi Kematian Petani di Sukabumi Akibat Peluru Nyasar, Diduga Tertembak Pemburu Babi

Jawa Barat
Sidang Perdana Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Digelar di PN Solo, Jokowi Tak Hadir Langsung

Sidang Perdana Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Digelar di PN Solo, Jokowi Tak Hadir Langsung

Jawa Timur
Sidang Perdana Ijazah Palsu Jokowi Digelar di PN Solo, SMAN 6 Surakarta Siap Hadirkan Bukti

Sidang Perdana Ijazah Palsu Jokowi Digelar di PN Solo, SMAN 6 Surakarta Siap Hadirkan Bukti

Jawa Timur
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 24 April 2025 Kompak Anjlok

Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 24 April 2025 Kompak Anjlok

Kalimantan Timur
Kasus Penahanan Ijazah Karyawan, Wamenaker Sidak Perusahaan Tour and Travel Pekanbaru

Kasus Penahanan Ijazah Karyawan, Wamenaker Sidak Perusahaan Tour and Travel Pekanbaru

Jawa Timur
Dedi Mulyadi Ingin Cirebon Jadi 'Jogja-nya Jabar', Disbudpar Ragu Sebut Belum Siap

Dedi Mulyadi Ingin Cirebon Jadi "Jogja-nya Jabar", Disbudpar Ragu Sebut Belum Siap

Jawa Barat
Ahmad Dhani Tanggapi Laporan Rayen Pono: Belum Pikirkan Langkah Hukum

Ahmad Dhani Tanggapi Laporan Rayen Pono: Belum Pikirkan Langkah Hukum

Jawa Timur
Tangis Bocah SMP di Cileunyi, Urus Pemakaman Ayah Seorang Diri Bikin Haru Warga

Tangis Bocah SMP di Cileunyi, Urus Pemakaman Ayah Seorang Diri Bikin Haru Warga

Jawa Barat
Ada 13 Hari Libur di Bulan Mei 2025, Termasuk Long Weekend Tiap Dua Minggu Sekali

Ada 13 Hari Libur di Bulan Mei 2025, Termasuk Long Weekend Tiap Dua Minggu Sekali

Jawa Tengah
Mengapa Jokowi Tak Hadiri Sidang Dugaan Ijazah Palsu di PN Solo? Ini Penjelasannya

Mengapa Jokowi Tak Hadiri Sidang Dugaan Ijazah Palsu di PN Solo? Ini Penjelasannya

Jawa Tengah
Sistem Giliran Shalat Jumat di Toko Tekstil Surabaya, Armuji Lakukan Sidak

Sistem Giliran Shalat Jumat di Toko Tekstil Surabaya, Armuji Lakukan Sidak

Jawa Timur
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau