优游国际

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Pemerintahan Presiden Donald Trump memberikan pengecualian tarif impor terhadap smartphone, komputer, dan perangkat elektronik lainnya yang diproduksi di China.

Keputusan ini menjadi angin segar bagi banyak perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) yang khawatir akan dampak dari kebijakan tarif baru sebesar 145 persen untuk Negeri Tirai Bambu.

Kebijakan pengecualian tersebut diumumkan pada Jumat (11/4/2025) malam waktu setempat oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS.

Baca juga: Trump Tunda Tarif Impor untuk Banyak Negara, China Justru Ditambah Jadi 125 Persen

Dalam pengumuman itu, berbagai produk elektronik yang diimpor dari China dinyatakan bebas dari tarif tambahan yang baru-baru ini diterapkan.

Beberapa kategori produk yang dikecualikan meliputi smartphone, hard drive, prosesor komputer, serta perangkat semikonduktor. 

Semikonduktor juga dikecualikan, tidak hanya dari tarif khusus untuk China, tetapi juga dari tarif dasar 10 persen yang diberlakukan kepada sebagian besar mitra dagang AS. 

Pengecualian tersebut tentu menguntungkan perusahaan AS seperti Nvidia, Dell, serta Apple, yang melakukan produksi di China.

Namun, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa gelombang tarif baru terhadap sektor semikonduktor bisa saja dikeluarkan oleh Trump dalam waktu dekat, mengingat diluncurkannya investigasi keamanan nasional terkait industri tersebut.

Baca juga: China Kembali Balas Tarif Trump, Kenakan 84 Persen untuk Barang dari AS

“Presiden Trump telah menegaskan bahwa AS tidak boleh bergantung pada China untuk memproduksi teknologi kritis seperti chip, smartphone, dan laptop,” kata juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt. 

Ia menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan teknologi AS kini sedang mempercepat relokasi produksi ke dalam negeri.

Walaupun tidak ada penjelasan resmi atas alasan di balik pengecualian ini, pengamat menilai bahwa pemerintahan Trump mulai menyadari dampak buruk dari tarif impor besar-besaran bagi konsumen di AS.

Lebih jauh, kebijakan tarif Trump juga memicu kekhawatiran resesi.

Baca juga: China Akan Larang Semua Film dari AS, Balas Tarif Impor 104 Persen Trump