WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (9/4/2025) mengumumkan penundaan tarif impor yang dikenakan pada sebagian besar negara selama 90 hari.
Namun, ia tetap menaikkan tarif atas produk-produk dari China. Langkah yang dinilai sebagai perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan yang telah memicu ketegangan global.
Melalui unggahan di platform media sosialnya, Truth Social, Trump menyatakan bahwa ia menunda penerapan tarif yang disebutnya sebagai "tarif resiprokal", setelah sejumlah negara melobi AS untuk mencari kesepakatan perdagangan.
Baca juga: China Kembali Balas Tarif Trump, Kenakan 85 Persen untuk Barang dari AS
Sebelumnya, presiden ke-47 AS itu mengumumkan tarif baru pada minggu lalu yang berdampak ke sejumlah negara.
Saat ditanya wartawan di Gedung Putih mengenai alasan di balik penundaan, Trump menjelaskan bahwa ketakutan di pasar dan kekhawatiran terhadap ketidakpastian tarif menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan tersebut.
"Saya pikir orang-orang sedikit keluar jalur. Mereka menjadi sedikit girang, sedikit takut," ujarnya.
Meskipun ada penundaan, tarif dasar universal sebesar 10 persen tetap berlaku untuk semua impor yang masuk ke AS.
Sementara itu, tarif khusus untuk industri baja dan aluminium, serta tarif 25 persen yang dikenakan untuk Meksiko dan Kanada, tetap tidak berubah.
Namun, langkah berbeda diambil Trump terkait China. Ia mengumumkan bahwa tarif akan naik dari 104 persen menjadi 125 persen, dengan alasan bahwa China kurang menunjukkan rasa hormat kepada Amerika.
"Pada suatu saat, mudah-mudahan dalam waktu dekat, China akan menyadari bahwa hari-hari menipu AS, dan negara-negara lain, tidak lagi dapat dipertahankan atau diterima," tegas Trump, dikutip dari USA Today.
Baca juga: Balas Trump, Uni Eropa Akan Kenakan Tarif 25 Persen untuk Produk AS
Keputusan Trump ini merupakan perubahan mendalam dari kebijakan yang sempat ia sampaikan pada Senin (7/4/2025), ketika ia menegaskan tidak tertarik pada penundaan tarif.
Bahkan, beberapa jam sebelum pengumuman Rabu, Trump mengajak warga Amerika untuk tetap tenang, meskipun China dan Uni Eropa merespons dengan tarif balasan.
Tarif impor yang diumumkan Trump pekan lalu menyasar barang-barang dari berbagai negara dengan tarif dasar 10 persen.
Khusus untuk China, produk asal negara tersebut dikenakan tarif 34 persen di atas tarif 20 persen yang telah diterapkan pada Maret.
Beijing lalu merespons kebijakan Washington dengan menaikkan tarif menjadi 84 persen untuk produk-produk AS yang masuk ke China, berlaku mulai 10 April 2025, menurut pernyataan resmi dari Kantor Komisi Tarif Dewan Negara.
Baca juga: China Akan Larang Semua Film dari AS, Balas Tarif Impor 104 Persen Trump
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.