NEW YORK, KOMPAS.com - Risiko resesi dalam 12 bulan ke depan semakin meningkat akibat kebijakan tarif besar-besaran yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Menurut penelitian terbaru dari Goldman Sachs, kemungkinan terjadinya resesi kini mencapai 35 persen, naik dari prediksi sebelumnya yang hanya 20 persen.
Kekhawatiran ini semakin meroket menjelang pemberlakuan tarif 25 persen pada mobil-mobil asing mulai Rabu (2/4/2025).
Baca juga:
Kebijakan tersebut dipromosikan Gedung Putih sebagai bagian dari Liberty Day yang menandai upaya Trump untuk menekan ketergantungan AS pada produk impor.
Selain itu, Trump dikabarkan mendorong timnya untuk menerapkan tarif tambahan sebesar 20 persen pada semua mitra dagang AS.
Langkah ini bertentangan dengan janji kampanyenya untuk menurunkan harga konsumen, karena sebagian besar ekonom memperkirakan tarif ini justru akan menaikkan harga barang bagi warga AS.
Namun, Trump tampaknya tidak khawatir dengan kemungkinan kenaikan harga.
"Saya tidak peduli. Saya berharap mereka menaikkan harga, karena jika mereka melakukannya, orang-orang akan membeli mobil buatan AS," ujar Trump, dikutip dari The Independent, Senin (31/3/2025).
Kebijakan tarif ini dilaporkan telah menyebabkan volatilitas besar di pasar keuangan.
Baca juga: Kebijakan Tarif Trump Picu Kecaman Global, Harga Mobil Diprediksi Naik Drastis
Pada Senin (31/3/2025), indeks saham utama AS mengalami penurunan signifikan sebelum akhirnya mengalami sedikit pemulihan, tetapi secara keseluruhan, indeks utama di AS turun beberapa persen sepanjang bulan ini.
Sementara itu, indeks sentimen konsumen menurun hampir 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Salah satu faktor utama di balik meningkatnya kecemasan konsumen adalah pendekatan Trump yang tidak konsisten terhadap tarif sejak awal menjabat.
Sebelumnya, Trump telah memberlakukan tarif 25 persen pada baja dan aluminium, 10 persen terhadap barang-barang dari China, serta 25 persen pada produk dari Kanada dan Meksiko, meskipun penerapan tarif terhadap dua negara terakhir telah ditunda dua kali.
Baca juga: China, Korsel, dan Jepang Sepakat Perkuat Perdagangan Bebas di Tengah Ancaman Tarif Trump
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.