优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Angka Kelahiran di Jepang Sentuh Rekor Terendah pada 2024

优游国际.com - 28/02/2025, 15:17 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber

TOKYO, KOMPAS.com – Jumlah bayi yang lahir di Jepang terus menurun dan mencapai rekor terendah pada 2024, menandai tren penurunan selama sembilan tahun berturut-turut.

Data pemerintah yang dirilis pada Kamis (27/2/2025) menggarisbawahi bahwa jumlah populasi berusia tua terus meningkat, tetapi kelahiran menurun.

"Total bayi yang lahir di Jepang tahun lalu, termasuk dari warga negara asing, hanya mencapai 720.988," ujar juru bicara pemerintah Jepang, Yoshimasa Hayashi, dalam konferensi pers.

Baca juga:

"Ini merupakan angka terendah dalam sejarah, menunjukkan bahwa kita belum berhasil mengatasi masalah penurunan kelahiran atau memenuhi harapan banyak orang untuk memiliki anak," imbuhnya.

Sebagaimana diberitakan Reuters pada Kamis (27/2/2025), angka kelahiran tahun ini turun lima persen dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mendorong pertumbuhan populasi.

Sementara itu, jumlah kematian mencapai rekor tertinggi, yaitu 1,62 juta jiwa, yang berarti lebih dari dua orang meninggal untuk setiap bayi yang lahir.  

Para ahli dari Japan Research Institute menyebutkan, salah satu penyebab utama penurunan angka kelahiran di Jepang adalah berkurangnya jumlah pernikahan dalam beberapa tahun terakhir, yang sebagian besar dipengaruhi oleh pandemi COVID-19.  

Baca juga: Harga Beras di Jepang Sentuh Rekor Tertinggi, Terancam Resesi?

Berbeda dengan Jepang, Korea Selatan baru-baru ini justru menunjukkan peningkatan angka kesuburan dari 0,72 pada 2023 menjadi 0,75 pada 2024.

Para ahli meyakini perubahan positif tersebut berkat dukungan pemerintah di tiga aspek utama, yaitu keseimbangan kerja dan kehidupan keluarga, fasilitas perawatan anak dan perumahan, serta kampanye bagi dunia usaha untuk mendorong karyawannya menjadi orang tua.  

Kendati demikian, Jepang belum menunjukkan tren perbaikan serupa. Angka kesuburan di Negara Sakura hanya sebesar 1,20 pada 2023.

Hal itu menjelaskan bahwa tantangan demografi di Jepang masih belum terselesaikan.

Baca juga: Krisis Populasi di Korea Makin Mengkhawatirkan: Puluhan Sekolah Ditutup

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau