优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Pilpres AS 2024, 5 Alasan Kenapa Kamala Harris Kalah dari Donald Trump

优游国际.com - 12/11/2024, 20:32 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber

WASHINGTON, DC, KOMPAS.com - Donald Trump dipastikan menang dalam Pilpres AS 2024 dan akan kembali ke Gedung Putih setelah mengalahkan pesaingnya, Kamala Harris.

Tak seperti penghitungan suara yang berlarut-larut pada 2020, Trump terus unggul sejak awal dalam pertarungannya dengan Kamala Harris. Mayoritas warga Amerika di negara bagian medan pertempuran utama memilih Trump.

Harris, yang dijagokan oleh Partai Demokrat saat Presiden Joe Biden mengundurkan diri dari Pilpres 2024 pada Juli silam, adalah kandidat perempuan kedua yang kalah dari Trump, setelah kekalahan Hillary Clinton pada 2016.

Baca juga: Mengapa Kamala Harris Kehilangan Dukungan Pemilih Perempuan AS?

Dalam artikel ini, kami menelisik lima alasan mengapa Harris kalah dari Trump.

Ekonomi

Kendati tingkat pengangguran rendah dan pasar saham menguat, kebanyakan warga Amerika mengatakan mereka merasakan tekanan kenaikan harga.

Isu ekonomi telah menjadi perhatian utama bagi para pemilih.

Inflasi yang terjadi pascapandemi—melonjak ke level yang belum terlihat sebelumnya sejak 1970-an—telah memberikan angin segar bagi Trump untuk bertanya: "Apakah (kondisi) Anda lebih baik sekarang dibandingkan empat tahun lalu?"

Pada 2024, para pemilih di seluruh dunia telah beberapa kali melengserkan partai yang berkuasa, yang sering kali didorong oleh tingginya biaya hidup pasca-Covid. Para pemilih AS tampaknya juga mendambakan perubahan.

Kamala Harris berpidato di Universitas Howard sehari setelah Pilpres AS di Washington, DC, pada 6 November 2024.EPA via BBC INDONESIA Kamala Harris berpidato di Universitas Howard sehari setelah Pilpres AS di Washington, DC, pada 6 November 2024.
Hanya satu dari empat warga Amerika merasa puas dengan arah negara itu, dan dua per tiga memiliki pandangan pesimistis terkait ekonomi.

"Inflasi—didorong oleh anggaran belanja Biden yang besar—tetap menjadi masalah yang mengganggu, dan sentimen pemilih tentang agenda Biden terus negatif sehingga membuat pencalonan Harris menjadi lebih berat," menurut kolumnis Foreign Policy, Michael Hirsh.

Lebih dari setengah pemilih berkata mereka lebih memilih Trump ketimbang Harris dalam hal penanganan ekonomi—dengan 31 persen pemilih bilang ekonomi adalah masalah utama mereka, menurut data jajak pendapat CNN.

Baca juga: Biden-Harris Tampil Bersama di Hari Veteran Usai Kekalahan Pemilu AS

Beban Biden

Setelah Biden keluar dari persaingan menyusul penampilan debat yang buruk, Harris dilantik sebagai kandidat pengganti Biden dalam pemilihan presiden AS.

Ia memulai kampanye 100 harinya dengan menjanjikan "generasi kepemimpinan baru", menggalang dukungan perempuan untuk hak aborsi.

Dia juga bersumpah untuk memenangkan kembali suara kelas pekerja dengan berfokus pada isu-isu ekonomi termasuk meningkatnya biaya dan keterjangkauan perumahan.

Dengan hanya tiga bulan menjelang hari pemilihan, pencalonannya dalam Pilpres 2024 telah menghasilkan gelombang momentum, meliput daftar dukungan dari pesohor seperti Taylor Swift, hingga jumlah sumbangan yang memecahkan rekor.

Namun, Harris tidak dapat menghilangkan sentimen anti-Biden yang merasuki sebagian besar pemilih.

Joe Biden tak begitu populer di kalangan warga AS selama sebagian besar masa jabatannya.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Joe Biden tak begitu populer di kalangan warga AS selama sebagian besar masa jabatannya.
Tingkat kepuasan terhadap Biden secara konsisten berkisar di angka 40-an selama empat tahun masa jabatannya, sedangkan sekitar dua pertiga pemilih mengatakan, mereka yakin AS berada di jalur yang salah.

Harris mencoba menjaga jarak dengan bosnya, menunjukkan keengganan untuk memutuskan hubungan dengan kebijakan Biden.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Internasional
Serangan Israel di Gaza Makin Intens, 36 Tewas Termasuk 6 Orang Sekeluarga

Serangan Israel di Gaza Makin Intens, 36 Tewas Termasuk 6 Orang Sekeluarga

Global

Internasional

Internasional

Internasional

Internasional

Internasional
Alasan Kenapa Kashmir Menjadi Rebutan India-Pakistan

Alasan Kenapa Kashmir Menjadi Rebutan India-Pakistan

Global

Internasional

Internasional
Penembakan di Kashmir Tewaskan 26 Orang, India Buru Pelaku

Penembakan di Kashmir Tewaskan 26 Orang, India Buru Pelaku

Global
Demi Lihat Jenazah Paus Fransiskus, 48.600 Orang Rela Antre 4 Jam

Demi Lihat Jenazah Paus Fransiskus, 48.600 Orang Rela Antre 4 Jam

Global
China Dirikan Struktur di Laut Sengketa, Korsel Layangkan Protes

China Dirikan Struktur di Laut Sengketa, Korsel Layangkan Protes

Global
Ada Kandidat Kuat dari Asia Tenggara untuk Gantikan Paus Fransiskus

Ada Kandidat Kuat dari Asia Tenggara untuk Gantikan Paus Fransiskus

Global
China Ajak Jepang Bersatu Melawan Tarif Impor AS

China Ajak Jepang Bersatu Melawan Tarif Impor AS

Global
Baca berita tanpa iklan.

Terpopuler

1
2
3
4
5
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau