优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Duterte Mengaku Punya "Pasukan Pembunuh" Selama Menjabat Wali Kota

优游国际.com - 29/10/2024, 12:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

MANILA, KOMPAS.com - Mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte mengungkapkan kepada penyelidikan senat mengenai kampanye pembunuhan yang terjadi selama perang melawan narkoba di bawah kepemimpinannya.

Dia memelihara “pasukan pembunuh” yang terdiri dari para penjahat untuk membunuh penjahat lainnya. 

Dalam penampilan publik pertamanya sejak meninggalkan jabatan pada tahun 2022, Duterte menegaskan bahwa ia tidak meminta maaf atas kebijakan kontroversialnya yang mengakibatkan kematian sekitar 30.000 orang.

Baca juga: Wapres Filipina Sara Duterte Ancam Gali Jenazah Ferdinand Marcos dan Buang ke Laut

Dilansir Guardian, Duterte, yang kini berusia 79 tahun, menjelaskan dalam sidang.

“Mandat saya sebagai presiden adalah untuk melindungi negara dan rakyat Filipina. Jangan pertanyakan kebijakan saya, karena saya tidak akan meminta maaf,” ujarnya.

Ia menyampaikan pernyataan tersebut sambil berjalan menggunakan tongkat, menunjukkan sikap menantang kepada para senator, dan sering kali melontarkan makian selama sesi dengar pendapat.

Keluarga korban dari kampanye tersebut juga hadir dalam sidang, termasuk paman dari Kian delos Santos, seorang remaja berusia 17 tahun yang dibunuh dalam salah satu insiden yang memicu kemarahan internasional. 

Diperkirakan antara 12.000 hingga 30.000 orang tewas antara Juli 2016 dan Maret 2019, mayoritas merupakan pria muda dari daerah miskin yang dieksekusi di jalanan atau di rumah mereka.

Saat ini, Duterte menghadapi penyelidikan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terkait kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi di Davao, di mana ia menjabat sebagai wali kota sebelum menjadi presiden. 

Presiden Filipina saat ini, Ferdinand Marcos Jr, sebelumnya menyatakan bahwa pemerintahannya tidak akan bekerja sama dengan ICC, meskipun hubungan antara Duterte dan Marcos mulai memburuk dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] S Iswaran Tidur di Tikar Jerami Penjara | Duterte Maju Pilwalkot

Dalam pernyataannya, Duterte berulang kali menegaskan bahwa ia tidak mengizinkan polisi untuk melakukan pembunuhan di luar hukum, namun mengakui bahwa ia memelihara tujuh “gangster” sebagai pasukan pembunuh saat menjabat sebagai wali kota Davao. 

“Saya bisa membuat pengakuan sekarang jika Anda mau,” ujar Duterte, dan menegaskan bahwa ia meminta gangster untuk membunuh penjahat, bukan anggota kepolisian.

Duterte juga mengatakan bahwa ia mendorong para penjahat untuk melawan dan menolak penangkapan agar polisi dapat membenarkan tindakan mematikan mereka. 

“Dorong penjahat untuk melawan, dan jika mereka melawan, maka bunuh mereka,” ucapnya, mencerminkan pandangannya yang kontroversial terhadap penegakan hukum.

Selama sidang, Pastor Flavie Villanueva, seorang aktivis yang kritis terhadap perang melawan narkoba, menyampaikan nama-nama 312 korban yang keluarganya didukungnya, serta mengutip pernyataan Duterte yang menargetkan para penjahat. 

Baca juga: Ada Tujuan Apa Mantan Presiden Filipina Duterte Maju dalam Pemilihan Wali Kota?

Carlos H Conde, peneliti senior di Human Rights Watch, skeptis bahwa sidang ini akan menghasilkan pertanggungjawaban yang nyata, mengingat bahwa penyelidikan ini tampak diprakarsai oleh para sekutu Duterte di senat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau