MOSKWA, KOMPAS.com - Pergeseran Rusia ke arah ekonomi perang mengharuskan negara-negara Barat untuk memperluas kebijakan sanksinya, termasuk dengan memberikan sanksi kepada entitas pihak ketiga yang berdagang dengan Moskwa, kata seorang pejabat senior Gedung Putih pada Selasa (28/5/2024).
Daleep Singh, wakil penasihat keamanan nasional untuk ekonomi internasional, mengatakan AS akan mempertimbangkan kontrol ekspor untuk mencegah perdagangan China-Rusia yang mengancam keamanan AS.
AS jug akan mengambil tindakan lebih lanjut untuk meningkatkan kerugian Rusia dengan menggunakan armada bayangan untuk menghindari batas harga minyak negara-negara G7.
Pihak berwenang AS juga dapat memperluas sanksi yang ada saat ini mengenai fasilitasi keuangan, mengingat langkah Moskwa yang mengubah perekonomiannya ke arah perang, katanya.
Dilansir dari Guardian, berbicara di Brookings Institution di Washington, Singh mengatakan jika Rusia mengubah seluruh perekonomiannya ke kondisi perang, maka masuk akal untuk membatasi fasilitasi keuangan pada beberapa sektor atau sejumlah produk tertentu.
Pernyataannya dianggap sebagai tanda bahwa AS akan mendukung sanksi sekunder, sebuah praktik di mana AS dapat menargetkan entitas mana pun yang diketahui melakukan perdagangan dengan Rusia.
Sejak invasi Rusia hampir dua tahun lalu, AS telah menjatuhkan ratusan sanksi terhadap perusahaan dan individu, namun hingga saat ini AS belum memberikan sanksi kepada bank dan lembaga keuangan yang bekerja sama dengan entitas yang terkena sanksi.
Singh juga mengatakan para pemimpin G7 pada pertemuan puncak bulan depan juga akan membahas rencana yang merupakan peluang terbaik untuk menopang kesenjangan pembiayaan Ukraina dengan mendukung proposal untuk memonetisasi sekitar 300 miliar dollar AS aset Rusia yang dibekukan, sebuah langkah yang menurutnya berisiko namun perlu.
Belum ada konsensus di antara negara-negara G7 untuk menyita seluruh aset bank sentral Rusia senilai 350 miliar dollar AS, sebuah langkah yang dipandang sebagai garis merah bagi banyak mitra G7.
Baca juga:
Dia juga mengatakan penggunaan aset Rusia untuk mendapatkan pinjaman senilai 50 miliar dollar AS bermanfaat dalam beberapa hal.
Baca juga: Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia
“Ini adalah dukungan finansial yang diberikan, dan sinyal yang dikirimkan kepada Putin bahwa kita tidak akan kelelahan dan dia tidak akan hidup lebih lama dari kita, apapun yang terjadi di sisa tahun ini,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.