BRUSSELS, KOMPAS.com - Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Selasa (28/5/2024) mengatakan, Ukraina berhak menggunakan senjata Barat untuk menyerang Rusia.
Dukungan ini dikemukakan Borrell untuk menanggapi kekhawatiran mengenai kemampuan Ukraina mempertahan diri, sedangkan di sisi lain penggunaan senjata Barat ditakutkan akan mengeskalasi perang.
“Menurut hukum perang, itu sangat mungkin terjadi dan tidak ada kontradiksi," katanya, dikutip dari kantor berita AFP.
Baca juga: Akankah Rusia Serang Ukraina dengan Senjata Nuklir?
“Kita boleh membalas atau kita boleh melawan orang-orang yang melawan kita dari wilayah mereka,” ujar Borrell pada awal pertemuan dengan para menteri pertahanan negara-negara Uni Eropa.
“Anda harus menyeimbangkan risiko eskalasi dan kebutuhan Ukraina mempertahankan diri.”
Ukraina berulang kali menekan para sekutunya untuk mengizinkan Kyiv menyerang sasaran di Rusia dengan senjata jarak jauh yang dipasok Barat.
Negara-negara pemasok utama seperti Amerika Serikat (AS) dan Jerman enggan mengizinkan Ukraina melakukannya karena khawatir dapat menyeret mereka berkonflik dengan Rusia.
Sementara itu, pernyataan Borrell didukung beberapa menteri pertahanan saat pertemuan di Brussels.
“Sangat mungkin mereka juga melakukan serangan di wilayah Rusia,” ucap Ollongren. "Menurut saya ini tidak seharusnya menjadi perdebatan."
Menhan Hanno Pevkur dari Estonia berkata, dia sangat berharap semua negara yang memiliki aset ini juga akan memberikan izin kepada Ukraina.
“Tidaklah normal jika Rusia menyerang dari wilayah Ukraina dan Ukraina bertempur dengan satu tangan di belakang mereka,” katanya.
Baca juga:
Usul Borrell dilontarkan setelah Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Senin (27/5/2024) mengatakan, sudah waktunya para sekutu mempertimbangkan kembali batasan mereka, terutama ketika Rusia menggempur Kota Kharkhiv di Ukraina dari dalam.
Perdebatan mengenai serangan Ukraina di Rusia terjadi ketika negara-negara NATO kesulitan menyuplai sistem pertahanan udara yang sangat dibutuhkan Kyiv.
Stoltenberg bulan lalu menyampaikan, para sekutu sepakat memberikan lebih banyak pertahanan udara, tetapi sejak itu belum ada senjata baru yang dijanjikan.
Menhan Belanda Ollongren menuturkan, pihaknya sedang berupaya merakit pertahanan udara Patriot bersama beberapa mitra untuk dikirim ke Ukraina.
“Kami akan mengirimkan, berdasarkan kemampuan kami sendiri, beberapa bagian dari sistem itu sehingga kami dapat merakit seluruh sistem dan mengirimnya ke Ukraina,” ujar dia.
Baca juga: Italia Tolak Pasok Senjata ke Ukraina jika Dipakai untuk Serang Wilayah Rusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.