优游国际

LONDON, KOMPAS.com - Wakil Perdana Menteri untuk Pemulihan Ukraina, Oleksandr Kubrakov, pada Rabu (21/6/2023) mengatakan bahwa pihaknya tidak optimistis tentang perpanjangan perjanjian ekspor gandum.

Kesepakatan yang dinamai resmi Inisiatif Laut Hitam (Black Sea Initiative) ini memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijian dari negara yang dilanda perang untuk mencapai pasar global.

"Kami tidak optimis saat ini," kata Kubrakov kepada wartawan di sela-sela konferensi di London, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Rusia Ancam Tak Perpanjang Kesepakatan Ekspor Gandum via Laut Hitam

"Sejak awal Mei, efisiensi koridor sudah menurun," lanjutnya, seraya menambahkan bahwa Ukraina baru-baru ini mengekspor lebih banyak produk pertanian melalui rute lain daripada lewat koridor sesuai perjanjian.

Perjanjian ekspor gandum Ukraina memberikan jalur aman untuk ekspor biji-bijian melalui Laut Hitam yang ditandatangani oleh Rusia, Ukraina, Turkiye, dan PBB pada Juli 2022.

Kesepakatan ini diperbarui lagi pada Mei 2023, tetapi hanya dua bulan sampai 17 Juli.

Baca juga: PBB Bantah Klaim Rusia Ada Kapal Ekspor Gandum di Laut Hitam Saat Diserang Ukraina

"Kami melakukan yang terbaik untuk mempertahankan inisiatif ini," kata Kubrakov, menekankan pada pentingnya Inisiatif Laut Hitam untuk ketahanan pangan global.

"Kami memahami betapa pentingnya bagi Afrika," lanjutnya. Ukraina disebutnya juga berupaya memperluas rute ekspor alternatif.

Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu mengatakan, dirinya berpikir keluar dari perjanjian ini dengan menuduh Kyiv memanfaatkan koridor laut ekspor gandum Ukraina yang seharusnya menjadi jalur membawa biji-bijian, tetapi untuk meluncurkan drone maritim.

Adapun Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres tetap mengusahakan memperpanjang perjanjian ekspor gandum Ukraina.

Baca juga: Putin Berpikir Tarik Rusia Keluar dari Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina