MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (13/6/2023) mengatakan, dirinya berpikir untuk menarik keluar negaranya dari perjanjian ekspor gandum Ukraina.
Rusia berulang kali mengancam akan menarik diri dari kesepakatan tersebut, dan menuntut jaminan untuk ekspor pupuknya.
Kesepakatan ekspor gandum Ukraina yang ditengahi PBB akan diperbarui pada 17 Juli 2023.
Baca juga: Rusia Masih Ragu Perpanjang Ekspor Gandum Ukraina
"Kami sekarang memikirkan apakah akan keluar dari kesepakatan biji-bijian," kata Putin dalam pertemuan Kremlin dengan wartawan Rusia, dikutip dari kantor berita AFP.
Dia menuduh Kyiv memanfaatkan koridor laut ekspor gandum, yang seharusnya memberikan jalur aman bagi kapal pembawa biji-bijian, menjadi jalan untuk meluncurkan drone laut.
Seorang blogger militer Rusia dalam pertemuan tersebut mengatakan kepada Putin, tentara Moskwa di garis depan tidak mengerti mengapa Rusia masih menjadi bagian dari kesepakatan.
Baca juga:
"Mungkin, bagi orang-orang yang berperang, tidak jelas mengapa kami membiarkan biji-bijian itu lewat. Saya paham," jawab Putin.
"Kami melakukannya bukan untuk Ukraina, tetapi untuk negara-negara sahabat di Afrika dan Amerika Latin. Karena biji-bijian harus dikirim dulu dan terutama ke negara-negara termiskin di dunia."
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Senin (12/6/2023) berujar, dia sedang berupaya memperpanjang perjanjian tersebut.
"Saya prihatin, dan kami bekerja keras untuk memastikan bahwa Inisiatif Laut Hitam (nama resmi kesepakatan ekspor gandum Ukraina) dapat dipertahankan dan pada saat yang sama kami dapat melanjutkan memfasilitasi ekspor Rusia," kata Guterres.
Baca juga: KTT G20: Jokowi Yakin Ekspor Gandum dari Laut Hitam Akan Berlanjut demi Keamanan Pangan Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.