优游国际

TEL AVIV, KOMPAS.com - Polisi Israel telah menangkap 42 orang sehubungan dengan kasus penembakan di sinagoge Yerusalem.

Tujuh orang tewas dan sedikitnya tiga orang lainnya terluka dalam penembakan yang terjadi pada hari Jumat (27/1/2023) itu.

Sementara, dua orang dilaporkan terluka dalam serangan terpisah di luar Kota Tua yang terjadi pada Sabtu (28/1/2023).

Baca juga: Penembakan di Sinagoge Yerusalem, 7 Orang Tewas, 3 Lainnya Terluka

Polisi Israel mengatakan pria bersenjata dalam serangan hari Sabtu adalah seorang anak laki-laki berusia 13 tahun.

Serangan itu terjadi di lingkungan Silwan, tepat di luar Kota Tua Yerusalem.

Polisi Israel membeberkan, dua orang yang terluka adalah seorang ayah dan anak. Mereka dalam kondisi mengalami luka sedang dan serius.

Menanggapi dua serangan tersebut, pihak berwenang Israel telah menempatkan petugas dari unit kontra-terorisme secara permanen di wilayah Yerusalem guna segera menanggapi peristiwa luar biasa bila diperlukan.

Sedangkan, pria yang menyerang sinagoge Yerusalem pada hari Jumat diidentifikasi oleh media lokal sebagai warga Palestina dari Yerusalem Timur, yang digambarkan Polisi Israel sebagai "teroris".

Dikutip dari BBC, berbicara di lokasi serangan pada hari Jumat, Komisaris Polisi Israel Kobi Shabtai menyebut, penembakan di sinagoge Yerusalem kali ini menjadi salah satu serangan terburuk terhadap warga Israel yang pernah ditemui dalam beberapa tahun terakhir.

Penembakan terjadi saat jamaah Israel baru berkumpul di sinagoge untuk berdoa pada awal Sabat Yahudi di lingkungan Kota Neve Yaakov.

Baca juga: Cerita Saksi Mata Detik-detik Penembakan di Sinagoge Yersusalem

Pelaku dilaporkan melakukan penembakan sekitar pukul 20.15 waktu setempat (18.15 GMT).

Polisi Israel mengatakan bahwa petugas kemudian menembaknya hingga tewas.

Kelompok militan Palestina memuji serangan itu, tetapi tidak mengatakan salah satu anggota mereka bertanggung jawab atas penembakan di sinagoge Yerusalem.

Ketegangan telah meningkat baru-baru ini sejak sembilan warga Palestina, baik milisi maupun warga sipil, tewas dalam serangan militer Israel di Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada Kamis (26/1/2023).

Ini diikuti oleh tembakan roket ke Israel dari Gaza, yang ditanggapi Israel dengan serangan udara.