优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Ratu Elizabeth II Wafat, Masa Depan Negara Persemakmuran Tak Pasti

优游国际.com - 19/09/2022, 20:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber

Penulis: Reuters/VOA Indonesia

LONDON, KOMPAS.com - Ketika masih menjadi seorang anak yang besar di Nigeria, ayah Timie Ogunmola acap kali menunjukkan foto-foto hitam putih yang menggambarkan perjalanannya ke London pada 1953 untuk menghadiri penobatan Ratu Elizabeth.

Kehadiran sang ayah di acara bersejarah itu tak lain karena ia merupakan salah seorang pejabat di negara yang berada di bawah pemerintahan kolonial Inggris.

Kini sebagai seorang warga Edinburgh yang berusia 60-an, Ogunmola termasuk di antara ribuan pelayat yang memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah sang Ratu yang disemayamkan di katedral kota tersebut pada minggu lalu.

Baca juga:

Ia bersemangat untuk memberi penghormatan terakhir kepada seorang ratu yang telah menjadi pelengkap dalam hidupnya.

"Kami dari negara Persemakmuran, beliau adalah Ratu Persemakmuran bagi kami," kata Ogunmola dengan emosional, tak lama setelah keluar dari katedral. "Kami tumbuh dengan melihatnya."

Ratu Elizabeth II duduk di atas takhta di Westminister Abbey, London, 2 Juni 1953 setelah penobatannya.AP via VOA INDONESIA Ratu Elizabeth II duduk di atas takhta di Westminister Abbey, London, 2 Juni 1953 setelah penobatannya.
Ratu Elizabeth II adalah pemimpin kerajaan Inggris ke-40 sejak Raja Norman William Sang Penakluk dinobatkan sebagai raja dalam monarki tersebut. Ratu telah memerintah Inggris selama 70 tahun, tujuh bulan dan dua hari, dan masa kepemimpinannya merupakan periode terlama dalam sejarah negara itu. Selama waktu tersebut pula, dia telah menyetujui lebih dari 4.000 Undang-Undang Parlemen.

Persemakmuran sendiri saat ini terdiri dari 56 negara. Dalam situs informasi tentang Persemakmuran, negara-negara anggota Persemakmuran menyebut dirinya sebagai asosiasi politik negara tertua di dunia. Hal tersebut bermula ketika monarki Inggris menguasai sejumlah negara di dunia.

Sejak 1949 negara-negara yang merdeka dari wilayah Afrika, Amerika, Asia, Eropa dan Pasifik bergabung dengan Persemakmuran. Keanggotaannya saat ini berdasarkan pada kerja sama sukarela yang bebas dan setara.

Keberadaaan Persemakmuran sangat berarti bagi mendiang Ratu, yang sering melakukan banyak kunjungan ke negara-negara anggota dan menjalin hubungan persahabatan dengan para pemimpin mereka.

Dedikasi dan umur panjang Elizabeth membuat banyak warga negara Persemakmuran, seperti Ogunmola, tumbuh besar dengan melihatnya dan merasakan kehangatan yang tulus, yang memberi arti bagi organisasi tersebut.

Kehadiran Ratu di acara-acara Persemakmuran juga berhasil menyedot perhatian para kepala negara dan pemerintahan, serta memberikan pengaruh diplomatik.

Baca juga:

Kini, setelah Ratu mangkat, tongkat estafet kerajaan diserahkan kepada putranya, Raja Charles, seperti yang dia harapkan dan seperti yang disepakati oleh para pemimpin Persemakmuran pada 2018. Namun untuk melangkah dan meraih hati para anggota Persemakmuran yang Ratu lakukan tidak akan mudah bagi raja baru, yang notabene dianggap kurang popular dibanding ibunya.

Raja Inggris Charles III (tengah) dan anggota keluarga kerajaan lainnya berdiri di dekat peti mati Ratu Elizabeth II di Katedral St Giles, Edinburgh, Skotlandia, Senin 12 September 2022.AP via VOA INDONESIA Raja Inggris Charles III (tengah) dan anggota keluarga kerajaan lainnya berdiri di dekat peti mati Ratu Elizabeth II di Katedral St Giles, Edinburgh, Skotlandia, Senin 12 September 2022.
Beberapa menteri dari negara di wilayah Karibia mempertanyakan mengapa Charles harus menggantikan Ratu Elizabeth sebagai kepala Persemakmuran. Mereka menggarisbawahi bahwa raja Inggris tidak secara serta merta menjadi pemimpinnya.

Dan jika terjadi, mereka beranggapan bahwa hal itu berbau kolonial sebagaimana terjadi di era kekaisaran. Pada saat itu negara-negara koloni Inggris diharapkan menyatakan kesetiaannya terhadap satu raja ke raja berikutnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Internasional
Serangan Israel di Gaza Makin Intens, 36 Tewas Termasuk 6 Orang Sekeluarga

Serangan Israel di Gaza Makin Intens, 36 Tewas Termasuk 6 Orang Sekeluarga

Global

Internasional

Internasional

Internasional

Internasional

Internasional
Alasan Kenapa Kashmir Menjadi Rebutan India-Pakistan

Alasan Kenapa Kashmir Menjadi Rebutan India-Pakistan

Global

Internasional

Internasional
Penembakan di Kashmir Tewaskan 26 Orang, India Buru Pelaku

Penembakan di Kashmir Tewaskan 26 Orang, India Buru Pelaku

Global
Demi Lihat Jenazah Paus Fransiskus, 48.600 Orang Rela Antre 4 Jam

Demi Lihat Jenazah Paus Fransiskus, 48.600 Orang Rela Antre 4 Jam

Global
China Dirikan Struktur di Laut Sengketa, Korsel Layangkan Protes

China Dirikan Struktur di Laut Sengketa, Korsel Layangkan Protes

Global
Ada Kandidat Kuat dari Asia Tenggara untuk Gantikan Paus Fransiskus

Ada Kandidat Kuat dari Asia Tenggara untuk Gantikan Paus Fransiskus

Global
China Ajak Jepang Bersatu Melawan Tarif Impor AS

China Ajak Jepang Bersatu Melawan Tarif Impor AS

Global
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau