NUKU'ALOFA, KOMPAS.com - Sinyal marabahaya terdeteksi di sebuah pulau dataran rendah Tonga setelah letusan gunung berapi dan tsunami, kata PBB pada Selasa (18/1/2022) ketika kematian pertama dilaporkan.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan keprihatinannya terhadap dua pulau, Mango dan Fonoi, setelah penerbangan pengawasan mengonfirmasi kerusakan properti yang substansial dari letusan hari Sabtu (15/1/2022), tetapi belum ada kontak dengan penduduk.
"Suar marabahaya aktif terdeteksi dari Mango," kata OCHA dikutip dari AFP. Pulau ini dihuni lebih dari 30 orang, menurut angka sensus Tonga.
Baca juga: Tsunami Tonga: Internet dan Telepon Mati, 105.000 Warga Tak Bisa Dihubungi
OCHA melanjutkan, kerusakan parah dilaporkan di pantai barat pulau utama Tonga, Tongatapu. Beberapa resor dan rumah hancur atau rusak parah, lalu dua orang hilang.
Belum ada rincian orang hilang yang dirilis, tetapi saudara laki-laki dari seorang perempuan Inggris yang hanyut oleh tsunami mengatakan, tubuh saudara perempuannya telah ditemukan.
Nick Eleini berkata, pihak keluarga terpukul karena Angela Glover meninggal ketika mencoba menyelamatkan anjing-anjingnya.
"Sebelumnya hari ini keluarga saya dengan sedih diberitahu bahwa jenazah saudara perempuan saya Angela telah ditemukan," kata Eleini.
Angela Glover (50) dan suaminya tinggal di Tonga. Perempuan itu menjalankan badan amal kesejahteraan hewan yang menyediakan tempat berlindung dan memelihara anjing-anjing liar.
"Saya mengerti bahwa kecelakaan mengerikan ini terjadi ketika mereka mencoba menyelamatkan anjing mereka," kata Eleini.
Tiga hari setelah letusan, informasi yang keluar dari Tonga menjadi langka dengan sebagian besar hubungan komunikasi terputus.
Baca juga: Temuan Terbaru, 1 Orang Tewas di Tonga Akibat Tsunami
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.