RAMALLAH, KOMPAS.com - Seorang pejabat kesehatan senior Palestina pada Sabtu (26/12/2020) mengumumkan bahwa Palestina akan menerima gelombang pertama pengiriman vaksin Covid-19 dalam 2 pekan.
Kamal al-Shakhra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina, mengatakan dalam konferensi pers di Ramallah bahwa pihaknya telah menghubungi Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk memastikan vaksin Covid-19 bagi Palestina.
Kementerian kesehatan juga menghubungi beberapa perusahaan internasional yang memproduksi vaksin dan meminta pengiriman yang cepat, imbuhnya, seperti yang dilansir dari Xinhua News pada Minggu (27/12/2020).
Baca juga: UNCTAD: Palestina Terancam Alami Resesi Lebih Buruk karena Covid-19
Menurut Kamal al-Shakhra, vaksin dijadwalkan tiba dalam dua pekan.
Kementerian Kesehatan Palestina juga mengontak WHO guna mendapatkan alat pemeriksaan untuk menguji varian baru corona virus.
"Situasi epidemi di Palestina sangat parah dan bergerak menuju (level) yang paling sulit dan berbahaya," kata al-Shakhra memperingatkan.
Baca juga: Gejala Positif Corona Makin Parah, Sekjen Palestina Dibawa ke Israel
Sejak pandemi Covid-19 merebak di wilayah Palestina pada Maret lalu, kementerian kesehatan telah mencatat terdapat 148.540 kasus Covid-19, termasuk 1.406 kematian, dan 123.121 pasien telah dinyatakan sembuh.
Melansir Associated Press (AP), Kamis (17/12/2020) di seluruh dunia, negara-negara kaya memasok vaksin Covid-19 langka karena negara-negara miskin sebagian besar bergantung pada program WHO yang belum berjalan.
Baca juga: Kebijakan Israel Jadikan 741 Warga Palestina Tunawisma di Tengah Pandemi Covid-19
Israel yang menduduki sebagian Palestina, menggelar vaksinasi untuk melawan Covid-19 lebih awal, yaitu pekan depan, seperti mengutip berita 优游国际.com sebelumnya.
Israel mencapai kesepakatan dengan perusahaan farmasi Pfizer untuk memasok 8 juta dosis vaksin Covid-19 yang disetujui.
Jumlah itu cukup untuk kurang lebih separuh dari 9 juta warga Israel karena tiap orang memerluka 2 dosis.
Baca juga: Sekjen Palestina yang Dirawat di Israel Meninggal karena Covid-19
Vaksinasi akan mencakup permukiman Yahudi yang tinggal jauh di dalam wilayah Tepi Barat. Hanya untuk warga Israel, dan bukan Palestina dengan 2,5 juta penduduknya.
PM Israel Benjamin Netanyahu mengeklaim telah menghubungi beberapa kali CEO Pfizer Albert Bourla, berkoar bahwa dia menghubungi CEO itu pada pukul 2 pagi.
Baca juga: Pekan Depan Israel Mulai Vaksinasi Lawan Covid-19, Palestina Gigit Jari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.