Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, pesawat-pesawat itu terlihat dalam 25 jam sampai Selasa pukul 6.00 pagi waktu setempat.
Dari pesawat-pesawat yang terlihat, 111 unit di antaranya melintasi garis tengah Selat Taiwan yang sensitif, memisahkan daratan China dan Taiwan.
Kemenhan Taiwan juga mencatat 14 kapal angkatan laut China dalam periode 25 jam, turun sedikit dibandingkan 17 kapal perang yang diumumkannya pada Senin (14/10/2024) sore.
Sebelumnya pada Senin, Beijing mengerahkan jet tempur, drone, kapal perang, dan kapal penjaga pantai untuk mengepung Taiwan.
Taipei kemudian menanggapinya dengan mengerahkan pasukan yang sepadan dan menempatkan pulau-pulau terpencilnya dalam kewaspadaan tinggi.
Latihan pada hari itu termasuk latihan perang skala besar kali keempat oleh China dalam dua tahun terakhir.
Taiwan mengecamnya sebagai tindakan tidak rasional dan provokatif.
Namun, China berdalih, latihan tersebut adalah peringatan keras terhadap tindakan separatis dari pasukan "Kemerdekaan Taiwan".
"Latihan Joint Sword-2024B ini untuk menguji kemampuan operasi gabungan pasukan komando teater," kata Kapten Li Xi, juru bicara Komando Teater Timur Militer China, dikutip dari kantor berita AFP.
Ia menyebutkan, latihan berlangsung di daerah di utara, selatan, dan timur Pulau Taiwan.
Adapun China mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.
Negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu bersikeras, tidak akan ragu menggunakan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya.
/global/read/2024/10/15/140200170/taiwan-deteksi-153-pesawat-militer-china-di-sekitar-pulau-rekor-terbanyak