TEL AVIV, KOMPAS.com - Sorang Rabi Ultra Orthodox mengatakan kepada pengikutnya untuk menghindari mendapatkan vaksin Covid-19 karena dapat "membuat mereka menjadi gay".
Media Israel melaporkan Rabi Daniel Asor yang telah mengumpulkan banyak pengikut online, mengklaim upaya inokulasi adalah bagian dari "kejahatan global pemerintah" yang mencoba untuk "membangun tatanan dunia baru".
Dia menyebarkan isu yang tidak benar bahwa ada hubungannya antara vaksin dan homoseksualitas, seperti yang dilansir dar Independent pada Senin (18/1/2021).
Pernyataan kontras dengan para rabi orthodox terkemuka yang menyerukan kepada pengikut mereka untuk mengambil suntuk vaksin virus corona.
Menurut kantor berita Israel, Yahom, Asor memberikan khotbahnya yang mengklaim informasi yang salah.
"Setiap vaksin dibuat dari subsrat embrio, dan kita memiliki bukti tentang itu, menyebabkan orientasi berlawanan," ujarnya yang tampak mengarah pada homoseksualitas.
Kelompok hak asasi LGBT+, Havruta, menanggapi pernyataan Asor dengan guyonan bahwa mereka "saat ini bersiap menyambut anggota baru kami yang akan datang".
Israel saat ini menargetkan untuk memvaksinasi 5 juta dari 9 juta penduduk dan membuka kembali aktivitas ekonomi pada pertengahan Maret mendatang.
Israel menunjukkan upaya vaksinasi Covid-19 tercepat di dunia.
Lebih dari 2 juta penduduk Israel telah mendapatkan satu dosis suntikan vaksin Covid-19, ketika sekitar 225.000 warga telah mendapatkan suntikan kedua.
Seorang pejabat senior kesehatan mengatakan pada Jumat (15/1/2021) bahwa negaranya berada dalam "tahap akhir" pandemi Covid-19.
Penduduk yang berusia 45 tahun dan lebih mendapatkan tawaran vaksin Covid-19 mulai Minggu (17/1/2021), yang disebutnya sebagai tanda dari program vaksinasi Israel yang cepat. Satu dari 5 populasinya telah mendapatkan vaksin Covid-19.
“Israel, dengan skala upaya vaksinnya, menunjukkan kepada dunia bahwa ada strategi keluar dari masalah,” kata Ronni Gamzu, penasihat pemerintah tentang Covid-19 dan direktur sebuah rumah sakit di Tel Aviv, kepada Channel 12.
/global/read/2021/01/19/053942870/pemuka-agama-di-israel-sebarkan-isu-vaksin-covid-19-sebabkan-orang-jadi