优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Kartu Natal Penuh Skandal Tahun 1843 Dijual Pertama Kali Pekan Ini

KOMPAS.com - Kartu Natal pertama yang dicetak secara komersial siap untuk dijual. Kartu itu sempat menjadi perdebatan dan skandal pada 1843, lapor Associated Press (AP), Jumat (4/12/2020).

Kartu Natal penuh skandal itu bergambar era Victoria yang meriah, heboh dan dikecam sebagai bentuk perilaku yang tidak sesuai oleh beberapa orang di masanya.

Mulai Jumat, kartu Natal itu dijual secara online melalui konsorsium yang dikelola oleh Marvin Getman, seorang dealer buku dan manuskrip langka yang berbasis di Boston, Amerika Serikat (AS).

Kartu itu memuat gambar sebuah keluarga Inggris yang tengah bersulang gelas dengan anggur merah.

"Selamat Natal dan Tahun Baru untukmu," bunyi kartu itu. Tetapi bagi orang yang tidak minum alkohol, dan ada banyak di antara mereka di abad ke-19, gambar pada kartu tersebut dianggap terlalu tidak pantas karena tampak seorang anak perempuan sedang menyesap gelas berisi anggur merah milik orang dewasa.

Hal itu jelas kontra dengan masyarakat puritan yang memegang erat pada norma moral yang heboh menanggapi gambar tersebut sampai-sampai butuh waktu tiga tahun untuk bisa memproduksi kartu Natal lainnya.

Menurut Justin Schiller, pendiri sekaligus presiden Kingston, Battledore Ltd yang berbasis di New York, AS, orang-orang pada tahun 1843 merasa tertekan dengan adanya gambar 'memalukan' anak-anak bersulang dengan segelas anggur bersama orang dewasa.

"Mereka melakukan kampanye untuk menyensor dan menekannya," ujar Schiller dikutip AP.

Kartu Natal yang punya skandal itu dirancang oleh pelukis sekaligus ilustrator John Callcott Horsley atas permintaan Sir Henry Cole, seorang pegawai negeri dan penemu kebangsaan Inggris yang mendirikan Museum Victoria & Albert di London.

Cole dianggap sebagai pionir yang memulai tradisi pengiriman kartu liburan, bisnis yang meraup jutaan dolar hari ini.

Kartu Natal itu diyakini telah dijual pada pekan yang sama di bulan Desember 1843 bersamaan dengan terbitnya novel karya penulis terkemuka Charles Dickens, A Christmas Carol.

Rumah lelang Christie di London juga menjual salah satu kartu langka dan memperkirakan barang itu akan terjual antara 5.000 sampai 8.000 pound Inggris atau setara Rp95-152 juta.

Selain kartu Natal skandal itu, konsorsium Boston juga menjual puisi Santa Claus yang ditulis tangan oleh Emily Dickinson, sebuah puisi yang berisi tentang pandangan Dickinson yang agak suram bagi anak-anak.

Di dalam puisi itu dijelaskan bahwa “Dia pada dasarnya mengatakan Sinterklas telah meninggal, tetapi anak-anak seharusnya tidak merasa sedih karena dia bersama para malaikat di Surga,” kata Schiller.

/global/read/2020/12/05/111607370/kartu-natal-penuh-skandal-tahun-1843-dijual-pertama-kali-pekan-ini

Terkini Lainnya

Internasional
Serangan Israel di Gaza Makin Intens, 36 Tewas Termasuk 6 Orang Sekeluarga

Serangan Israel di Gaza Makin Intens, 36 Tewas Termasuk 6 Orang Sekeluarga

Global

Internasional

Internasional

Internasional

Internasional

Internasional
Alasan Kenapa Kashmir Menjadi Rebutan India-Pakistan

Alasan Kenapa Kashmir Menjadi Rebutan India-Pakistan

Global

Internasional

Internasional
Penembakan di Kashmir Tewaskan 26 Orang, India Buru Pelaku

Penembakan di Kashmir Tewaskan 26 Orang, India Buru Pelaku

Global
Demi Lihat Jenazah Paus Fransiskus, 48.600 Orang Rela Antre 4 Jam

Demi Lihat Jenazah Paus Fransiskus, 48.600 Orang Rela Antre 4 Jam

Global
China Dirikan Struktur di Laut Sengketa, Korsel Layangkan Protes

China Dirikan Struktur di Laut Sengketa, Korsel Layangkan Protes

Global
Ada Kandidat Kuat dari Asia Tenggara untuk Gantikan Paus Fransiskus

Ada Kandidat Kuat dari Asia Tenggara untuk Gantikan Paus Fransiskus

Global
China Ajak Jepang Bersatu Melawan Tarif Impor AS

China Ajak Jepang Bersatu Melawan Tarif Impor AS

Global
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke