KOMPAS.com - Nasi liwet Sunda adalah salah satu kuliner tradisional khas Jawa Barat yang sampai kini masih menjadi favorit banyak orang.
Meski sering disamakan dengan nasi liwet dari Solo, nasi liwet Sunda punya keunikan tersendiri yang mencerminkan karakter masyarakat Sunda: sederhana, apa adanya, tapi tetap kaya rasa dan makna.
Nah, berikut ini adalah ciri-ciri utama yang membedakan nasi liwet Sunda dari varian liwet lainnya.
Baca juga: Nasi Liwet Jadi Tantangan di MasterChef Indonesia 12, Ini Beda Nasi Liwet Solo dan Sunda
1. Tidak menggunakan santan
Salah satu ciri paling mencolok dari nasi liwet Sunda adalah tidak menggunakan santan dalam proses memasaknya.
Berbeda dengan nasi liwet Solo yang dimasak dengan campuran santan untuk menghasilkan rasa gurih yang kental, nasi liwet Sunda lebih mengandalkan bumbu-bumbu dapur sederhana seperti bawang merah, bawang putih, daun salam, serai, dan lengkuas.
Alasannya pun menarik: wilayah Sunda dulunya didominasi oleh area perkebunan yang minim pohon kelapa, sehingga santan tidak menjadi bahan utama dalam masakan mereka.
Baca juga:
2. Menggunakan minyak kelapa
Sebagai gantinya, masyarakat Sunda memanfaatkan minyak kelapa untuk memberikan aroma harum dan rasa gurih alami pada nasi.
Minyak ini dicampurkan bersama bumbu ketika nasi hampir matang. Proses ini memberi nasi liwet Sunda rasa yang ringan namun tetap menggoda.
3. Lauk dimasak bersama nasi
Berbeda dengan penyajian terpisah ala nasi liwet Solo, dalam versi Sunda, lauk seperti ikan asin, ikan peda, atau pindang biasanya dimasak langsung bersama nasi di dalam satu wadah.
Teknik ini membuat aroma lauk menyatu dengan nasi, menghasilkan rasa yang khas dan lezat meski dengan bahan sederhana.
Baca juga:
4. Ada lalapan dan sambal terasi
Tak lengkap rasanya nasi liwet Sunda tanpa lalapan segar seperti mentimun, daun kemangi, atau kol mentah.