KOMPAS.com - Penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi. Gaya hidup dan pola makan yang buruk sering kali menjadi faktor utamanya.
Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam bisa berdampak buruk bagi kesehatan jantung. Kandungan ini berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi dan penyumbatan pembuluh darah.
Baca juga: 7 Makanan Sehat yang Tidak Mudah Busuk, Ada Cokelat
Banyak makanan yang tampak biasa dikonsumsi sehari-hari ternyata berisiko bagi kesehatan jantung. Tanpa disadari, konsumsi berlebihan bisa meningkatkan risiko serangan jantung.
Dalam artikel ini, akan dibahas 10 makanan yang bisa memicu penyakit jantung. Dengan mengetahui jenis makanan ini, pola makan sehat bisa lebih terjaga, dilansir dari laman webmd dan health.harvard.edu.
Baca juga: Gerai Makanan Sehat Goodsht Granola Buka di Grand Indonesia, Sajikan Granola Kekinian
Daging olahan seperti sosis, ham, dan bacon mengandung natrium dan pengawet tinggi. Konsumsi natrium berlebihan bisa meningkatkan tekanan darah, memperberat kerja jantung, dan meningkatkan risiko stroke.
Selain itu, kandungan lemak jenuh dalam daging olahan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), yang berkontribusi pada penyumbatan arteri.
Daging merah seperti sapi dan kambing mengandung lemak jenuh tinggi, yang bisa meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh.
Selain itu, konsumsi berlebihan dapat memicu produksi senyawa L-carnitine dalam usus, yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Jika tetap ingin mengonsumsi daging merah, pilih potongan tanpa lemak atau batasi porsinya.
Makanan yang digoreng menyerap banyak lemak trans, yang berbahaya bagi kesehatan jantung.
Lemak ini dapat meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik (HDL), menyebabkan peradangan, dan mempercepat penumpukan plak di pembuluh darah.
Mengganti metode memasak dengan dipanggang atau dikukus lebih baik untuk kesehatan jantung.
Burger, ayam goreng, dan kentang goreng yang dijual di restoran cepat saji biasanya mengandung natrium, lemak jenuh, dan kalori tinggi.
Kombinasi ini dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu penimbunan lemak di sekitar organ vital.
Pola konsumsi makanan cepat saji yang sering juga dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan diabetes tipe 2.