优游国际

Baca berita tanpa iklan.
优游国际.com - 24/01/2025, 10:09 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Sumber ,

KOMPAS.com - Stres sudah menjadi bagian dari kehidupan yang sulit dihindari. Saat mengalami stres, mungkin kamu menyadari bahwa nafsu makanmu berubah. 

Ada yang nafsu makannya berkurang, ada yang nafsu makannya bertambah. Khusus untuk yang terakhir, makanan yang kerap diincar umumnya adalah makanan manis, asin, atau berlemak.

Mengapa hal ini terjadi?

Baca juga:

Mengenal stress eating

Terdapat istilah stress eating atau makan akibat stres. Stres, hormon, dan efek dari comfort food tinggi lemak dan gula bisa mendorong seseorang untuk makan berlebihan.

Ketika stres, tubuh merespons dengan melepaskan hormon kortisol dari kelenjar adrenal, dilansir dari Healthline, Jumat (24/1/2025).

Kortisol memiliki peran penting dalam meningkatkan nafsu makan dan mendorong kamu untuk mengonsumsi makanan yang tinggi kalori.

Hal itu merupakan cara alami tubuh untuk mempersiapkan diri menghadapi situasi berbahaya. Namun, dalam kehidupan saat ini, stres seringkali bukan karena ancaman fisik, melainkan tekanan pekerjaan, hubungan, atau masalah sehari-hari.

Menurut penelitian dari tahun 2001, respons psikofisiologis terhadap stres dapat memengaruhi perilaku makan dan menyebabkan penambahan berat badan.

Jika stres berlangsung lama, kadar kortisol tetap tinggi dan kamu cenderung makan lebih banyak, khususnya makanan yang termasuk comfort food.

Baca juga: 5 Jajanan Manis Tradisional Korsel Ini Bantu Hilangkan Stres

Ilustrasi bagaimana cara mengetahui tubuh kelebihan gula?Shutterstock/Andrey_Popov Ilustrasi bagaimana cara mengetahui tubuh kelebihan gula?

Dilansir dari Harvard Health Publishing, dalam jangka pendek, stres juga dapat menghambat nafsu makan. 

Sistem saraf mengirimkan pesan ke kelenjar adrenal di atas ginjal guna memompa hormon epinefrin (adrenalin).

Epinefrin membantu memicu respons fight-or-flight tubuh, suatu kondisi fisiologis yang membuat nafsu makan tertahan sementara.

Baca juga: Makanan yang Dapat Membantu Hilangkan Stress

Faktor lain

Selain kortisol, hormon ghrelin, yang dikenal sebagai "hormon lapar," juga memiliki peranan.

Penelitian menunjukkan bahwa ghrelin meningkat saat stres sehingga mendorong kamu untuk makan lebih banyak.

Selain itu, kurang tidur, aktivitas fisik yang berkurang, dan gaya hidup yang tidak sehat saat stres juga bisa berkontribusi pada kenaikan berat badan.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau