KOMPAS.com - Yangko merupakan oleh-oleh khas Yogyakarta yang mirip seperti mochi. Baik dari bahan, tekstur, maupun rasanya.
Di kawasan Kotagede, ada banyak pembuatan yangko yang aktif menjual produknya untuk oleh-oleh. Salah satu yang terkenal yaitu Yangko Pak Prapto.
Baca juga:
Pada Kamis (11/11/2021), 优游国际.com berkesempatan mewawancarai pemilik usaha Yangko Pak Prapto, Gatot Bondan Renaldi. Berikut uraiannya.
Yangko Pak Prapto merupakan salah satu merek yangko yang populer di Yogyakarta.
Melalui wawancara daring, Gatot menyebut bahwa Muhammad Alif, kakek buyutnya, adalah pembuat yangko pertama di Yogyakarta.
Sayangnya Gatot tak menyebutkan secara pasti kapan Mbah Alif mulai membuat yangko.
"Jadi yangko itu makanan kecil dari ketan. Pertama yang menciptakan itu kakek buyut saya, namanya bapak Muhammad Alif," tutur Gatot.
Baca juga:
Yangko mulai dikenal masyarakat sejak tahun 1939. Tepatnya saat raja Kasultanan Surakarta disemayamkan di Masjid Besar Mataram, Kotagede.
Kala itu banyak tamu yang datang untuk menghadiri persemayaman. Melihat hal tersebut, Mbah Alif lalu membagikan yangkonya untuk dicoba.
Tak disangka banyak yang menyukai kudapan tersebut. Sejak saat itulah yangko dikenal luas oleh masyarakat.
"Kemudian yangko itu mulai dikenal masyarakat di tahun 1939, sewaktu raja Solo yang dimakamkan di Imogiri, tapi disemayamkan dulu di Masjid Besar Mataram," terang Gatot.
"Nah karena banyak tamu di situ, sama Mbah Alif yangko itu dibagikan, mulai dikenal oleh masyarakat. Kemudian, dijadikan oleh-oleh khas Kotagede," tambahnya.
Baca juga: 15 Fakta Menarik Kipo, Kue Tradisional Khas Kotagede Yogyakarta
Sebelum populer dengan yangko, Mbah Alif juga kerap membuat jajanan tradisional lainnya, seperti wajik dan gandos.
Dari sekian banyak jajanan, pembuatan wajik ialah yang paling banyak. Karena memiliki banyak beras ketan, Mbah Alif coba berkreasi dengan menggilingnya untuk dijadikan tepung.