Menurut Margareta, kehadiran Sri Paus Fransiskus telah membawa pesan perdamaian, kesederhanaan, dan cinta kasih sebagai nilai-nilai yang selalu diperjuangkan sepanjang hidupnya.
Paus Fransiskus juga dikenang sebagai pemimpin yang peduli pada kelestarian bumi. Salah satu warisan pemikirannya tertuang dalam ensiklik Laudato Si’, yang ia tulis sebagai “surat cinta” bagi seluruh umat manusia, mengajak semua orang untuk menjaga keutuhan ciptaan. Ensiklik ini menginspirasi banyak orang, termasuk Margareta, untuk mengubah gaya hidup mereka.
“Saya membuat eco-enzim di kos, bersepeda ke kampus, makan sampai habis, punya barang secukupnya, dan membuat konten seputar lingkungan. Semua itu berawal dari inspirasi Bapa Suci,” ujarnya.
Baca juga: 3 Fakta Unik Kursi Spesial Paus Fransiskus, Karya Siswa SMK PIKA Semarang
Bagi banyak umat Katolik seperti Margareta, Sri Paus Fransiskus bukan hanya pemimpin spiritual, tetapi juga teladan hidup.
Kesederhanaan hidup Paus Fransiskus tak hanya tampak dalam ajarannya, tetapi juga dalam wasiat terakhirnya lantaran ia meminta makamnya dibuat sederhana di tanah, tanpa hiasan khusus, hanya bertuliskan “Franciscus”. Lagi-lagi, kata Margareta, keutamaan ini juga dihidupi sampai akhir.
“Tugasnya di dunia sudah selesai, kini menjadi pendoa bagi kami yang masih berziarah di dunia ini. Terima kasih Paus Fransiskus, teladanmu akan terus kami hidupi dalam peziarahan ini,” pungkas Margareta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.