优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Cerita UTBK SNBT 2025: Berangkat Subuh, Soal Matematika Paling Susah

优游国际.com - 26/04/2025, 12:30 WIB
Sania Mashabi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 sudah berlangsung sejak Rabu (23/4/2025).

Pelaksanaan UTBK SNBT 2025 akan terus berjalan sampai dengan Rabu pekan depan atau tepatnya (30/4/2025) di 74 pusat UTBK SNBT yang tersebar di perguruan tinggi negeri (PTN) seluruh Indonesia.

Dalam pelaksanaan UTBK SNBT tahun ini juga ada beberapa hal menarik perhatian dari mulai banyaknya para calon mahasiswa yang berangkat sejak subuh hingga orangtua yang berbondong-bondong mengantar anaknya ujian.

Baca juga: Kamera di Behel Gigi Lolos Saat UTBK, Panitia: Tak Terdeteksi Metal Detector

Di pusat UTBK SNBT 2025 yang 优游国际.com datangi yakni di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat juga terdapat beberapa kisah menarik dalam pelaksanaan UTBK.

Berikut sederet kisah menarik dalam pelaksanaan UTBK SNBT 2025:

1. Bersangkat sejak subuh

Salah satu orangtua siswa, Deny (54) mengatakan, dirinya bersama istri mengantarkan anaknya, Azzura (18) yang ingin ikut UTBK SNBT 2025 di UI.

Mereka berangkat dari rumahnya di kawasan Halim Perdanakusuma sejak Subuh.

Deny bersama istrinya berharap anaknya dapat menyelesaikan UTBK SNBT dengan lancar.

“Yang pasti, seluruh orangtua berharap UTBK ini yang merupakan penentuan masuk universitas yang diharapkan bisa dilalui dengan lancar. Kita hanya berdoa setelah sudah belajar. Kami sebagai orangtua support dan harapannya bisa lulus,” ujar Deny saat ditemui 优游国际.com, Rabu pagi.

Deny mengatakan, dirinya bersama istri turut mengantarkan untuk memberikan dukungan untuk sang buah hati tercinta. Ia datang ke UI menggunakan mobil.

Baca juga: Panitia SNPMB Tegaskan akan Diskulifikasi jika Peserta UTBK Terbukti Curang

2. Sengaja cuti

Ita (53) ia rela cuti untuk bisa menemani anaknya yang mengikuti UTBK SNBT 2025 di UI karena merasa bersalah tidak banyak meluangkan waktu untuk menemani anaknya selama ini.

Ditambah jatah cuti tahunnya juga masih tersisa banyak sehingga ia memilih untuk mengambil cuti dan menemani anaknya.

"Ini aja lebih pada perasaan bersalah saya dari kecil dia banyak saya tinggal (bekerja)," kata Ita saat ditemui 优游国际.com di Fakultas Ilmu Komputer UI, Depok, Kamis (24/4/2025).

Mengetahui ibunya ikut mengantar, Ita melihat paras wajah anaknya sangat senang. Tidak hanya ibunya, tetapi ayahnya juga ikut mengantar meski harus pergi lebih dahulu karena harus pergi berjualan.

Ita bercerita, bahwa ia banyak merasa bersalah karena sebagai ibu ia harusnya bisa lebih meluangkan waktu untuk anaknya.

Namun karena harus bekerja, anaknya lebih banyak menghabiskan waktu dengan neneknya.

"Di rumah sama neneknya," ujarnya.

Meski bekerja, Ita tetap berupaya agar anaknya tetap mendapat perhatian dalam proses mengikuti UTBK ini mulai dari segala macam keperluannya seperti kartu ujian.

Baca juga: Materi Ujian Mandiri UGM CBT 2025, Calon Mahasiswa Wajib Cek

Kemudian pakaiannya, jam tidur, jam istirahat, tata tertib pelaksanaan UTBK hingga makanan yang dimakan menjelang pelaksanaan UTBK.

"Makanannya juga harus diperhatikan," ungkapnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau