KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti memaparkan program prioritas di dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Selasa (22/4/2025).
Salah satu program utama yang tengah digalakkan oleh Kemendikdasmen, kata Mu'ti, adalah kebijakan Wajib Belajar 13 Tahun dan pemerataan kesempatan pendidikan.
"Program ini mencakup jenjang taman kanak-kanak (TK) sebagai langkah awal untuk menjamin akses pendidikan sejak usia dini," kata Mu'ti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (23/4/2025).
Program selanjutnya adalah peningkatan kompetensi dan kesejahteraan melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang pada tahun 2025 ditargetkan mencapai 806.000 orang.
Baca juga: Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Mendikdasmen: Saya Merasakan Duka dan Kehilangan
Pada peningkatan kompetensi, pemerintah lanjut Mu'ti, menyediakan bantuan pendidikan bagi guru-guru yang belum memiliki kualifikasi D4 atau S1.
Dalam peningkatan kesejahteraan pemerintah akan memberlakukan kebijakan baru yakni peningkatan tunjangan sertifikasi guru yang semula Rp 1,5 juta kini menjadi Rp 2 juta.
"Dan langsung ditransfer ke rekening masing-masing guru, tanpa melalui pemerintah daerah," ujarnya.
Program selanjutnya dalam transformasi pembelajaran, kata Mu'ti, Kemendikdasmen telah menyelesaikan kajian akademik dan uji publik untuk pembelajaran mendalam (deep learning).
Saat ini juga pelatihan bagi para guru tengah dipersiapkan agar kebijakan ini dapat diimplementasikan secara bertahap di sekolah-sekolah.
Sementara untuk mendukung pengembangan talenta dan prestasi siswa, Kemendikdasmen menyelenggarakan berbagai program lomba dan kompetisi.
"Kami sudah berdiskusi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga serta Ketua Umum PSSI untuk program yang berkaitan dengan pengembangan bakat dan minat, khususnya dalam bidang olahraga," ungkapnya.
Mu'ti menambahkan, pihaknya juga memprioritaskan pada pemenuhan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan.
Baca juga: Mendikdasmen Ungkap Skill yang Harus Dimiliki Pelajar jika Ingin Jadi Warga Global
Serta terus mendorong penguatan karakter peserta didik melalui peluncuran program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Pagi Ceria.
“Khusus untuk video Senam Anak Indonesia Hebat ini sudah ditonton lebih dari 48 juta kali. Program Pagi Ceria juga sudah mulai berjalan dan dukungan dari pemerintah daerah juga cukup bagus,” kata Mendikdasmen.
Dalam nenghadapi tantangan zaman, Mu'ti juga turut mengembangkan kurikulum yang memuat pelajaran coding dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence/AI sebagai mata pelajaran pilihan mulai tahun 2025.