KOMPAS.com - Akhir-akhir ini, klitih Jogja kembali terjadi. Maraknya fenomena kejahatan jalanan ini tentu menuai banyak perhatian serta keresahan sosial.
Sebab, pelaku klitih kebanyakan masih di usia sekolah atau remaja. Karenanya, butuh perhatian ekstra untuk penanganan klitih Jogja.
Terkait hal itu, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM bekerja sama dengan Youth Studies Centre menggelar Webinar bertajuk "Mencari Alternatif Penanganan Kejahatan Jalanan yang Ramah Kaum Muda" secara daring, Rabu (27/4/2022).
Baca juga: Klitih Jogja Kembali Terjadi, Kadisdikpora DIY: Siap Gandeng TNI untuk Bina Pelajar
Salah satu narasumber, Kombes. Pol. H. Ade Ary Syam Indradi, S.H., M.H., dari Polda DIY menyatakan, pelaku kejahatan jalanan banyak dilakukan oleh remaja usia sekolah dan disebabkan oleh banyak faktor.
Faktor internal:
Faktor lingkungan:
Faktor sekolah:
Faktor keluarga:
Baca juga: Sosiolog Kriminal UGM: Pencegahan Klitih dengan Cara Ini
"Pada tahun 2022, jumlah kejahatan jalanan adalah 27 kasus dengan jumlah pelaku 43 orang," ujarnya seperti dikutip dari laman UGM, Kamis (28/4/2022).
"Status pelaku adalah 20 orang pelajar dan 23 orang pengangguran. Modusnya penganiayaan, sajam, pengeroyokan, dan pembacokan," terang Ade.
Sedang upaya penanganannya yakni Kapolda DIY telah melakukan upaya-upaya penanganan kejahatan jalanan dengan upaya preemtif, preventif, dan represif.
Hanya saja masih ditemui beberapa kendala dalam penangannya, misalnya:
1. kebanyakan pelaku tergolong di bawah umur
2. penanganan kasus mengikuti UU No. 11 Tahun 2012 tentang SPPA
3. diversi dan sebagainya
Sementara Wakil Wali Kota Yogyakarta, Drs. Heroe Poerwadi, M.A., menambahkan bahwa Wali Kota Yogyakarta baru saja membuat edaran mengenai jam malam anak yang tidak boleh keluar di atas jam 10 malam.
"Harapannya, anak-anak bisa diawasi langsung oleh masyarakat," tegasnya.
Direktur Youth Studies Centre, Oki Rahadianto Sutopo, Ph.D., memaparkan pentingnya memahami terlebih dulu cara pandang kaum muda itu sendiri untuk menangani kejahatan jalanan.
Baca juga:
Menurutnya, sebagai bagian dari generasi yang berubah, kaum muda tidak dapat terpisahkan dari beberapa aspek seperti aspirasi masa depan dan dalam perubahan yang cepat, masif serta tidak semua kaum muda dapat berpartisipasi dan adaptif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.