Film-film horror tersebut dapat menyebabkan anak merasa takut berlebihan, cemas, mimpi buruk, hingga trauma yang akan mengganggu konsentrasi belajar anak.
"Ini kalau fim horror. Tapi kalau film Jumbo saya rasa tidak. Cuma, kita harus dapat menjelaskan perbedaan fiksi dan realitas, serta menemani anak saat menonton film tersebut," kata dia.
Selanjutnya, Aisya mengatakan bahwa karakter antagonis atau jahat dalam film dapat diatasi melalui penjelasan dari orang tua layaknya tokoh hantu sebelumnya.
"Kita bisa kasih tahu bahwa ada yang baik dan yang buruk ... yang penting kita tidak seperti mereka. Kita harus jadi orang yang baik seperti tokoh utama, misalnya," ujar Aisya.
Aisya menambahkan bahwa film yang cocok ditonton oleh anak adalah film yang berlabel "Semua Umur" dan mengandung makna atau pelajaran hidup.
Dengan begitu, film yang cocok ditonton anak tidak boleh mengandung unsur-unsur dewasa seperti adegan ciuman dan hubungan seksual yang dapat memberikan dampak traumatis pada anak.
Selain itu, orang tua juga dapat memilih film dengan pemain anak-anak atau kartun, walaupun tidak semua kartun cocok ditonton oleh anak.
"Dan jangan sampai ada unsur kekerasan," kata Aisya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.