KOMPAS.com - Setidaknya ada 10 aplikasi chatbot artificial intelligence (AI) yang ditemukan mengumpulkan data para penggunanya.
Hal tersebut diungkapkan oleh perusahaan penyedia layanan VPN, Surfshark melalui sebuah riset.
Dikutip dari ZDNet, para peneliti menganalisis detail privasi dari chatbot AI terpopuler di App Store, antara lain ChatGPT, Gemini, Copilot, Perplexity, DeepSeek, Grok, Jasper, Poe, Claude, dan Pi.
Kemudian, mereka membandingkan jenis data yang dikumpulkan oleh setiap aplikasi chatbot tersebut.
Para peneliti mencari tahu apakah aplikasi-aplikasi itu mengumpulkan data apa pun yang terkait dengan penggunanya, dan apakah menyertakan pengiklan pihak ketiga atau tidak.
Lantas, berapa jumlah data pengguna yang dikumpulkan?
Baca juga: Sistem Saraf Digital dan Kekhawatiran AI Bakal Kendalikan Manusia
Dilansir dari CyberNews, pedoman privasi AppStore menguraikan ada 35 jenis data pengguna yang berpotensi dikumpulkan aplikasi chatbot.
Rata-rata dari 10 aplikasi tersebut, mereka mengasimilasi 11 data pengguna yang berkisar dari pengidentifikasi pribadi hingga pola penggunaan.
Akumulasi data yang begitu banyak membawa implikasi substansial seputar otonomi pengguna dan kontrol atas informasi pribadi.
Dari hasil riset, para peneliti Surfshark mendapati bahwa Gemini milik Google mengumpulkan 22 data pengguna.
Gemini mengumpulkan data termasuk lokasi pengguna secara akurat, nama, alamat email, nomor telepon, konten pengguna, kontak di ponsel pengguna, riwayat pencarian dan penelusuran, dan beberapa jenis data lainnya.
“Pengumpulan data yang ekstensif ini mungkin dianggap berlebihan dan mengganggu oleh mereka yang peduli dengan privasi dan keamanan data,” ucap peneliti Surfshark.
Baca juga: Antara Aksesibilitas dan Autentisitas: Paradoks Demokratisasi Seni di Era AI
Kemudian aplikasi chatbot dari Open AI, ChatGPT mengumpulkan 10 data para penggunanya.
Data yang dikumpulkan termasuk kontak, konten pengguna, pengidentifikasi, data penggunaan, dan diagnostik. Chatbot ini juga menyimpan riwayat obrolan.
“Secara keseluruhan, ChatGPT mengumpulkan jenis data yang sedikit lebih sedikit daripada beberapa aplikasi lain yang dianalisis, tetapi pengguna masih harus meninjau kebijakan privasi untuk memahami bagaimana data ini digunakan dan dilindungi,” ujar peneliti Surfshark.
Chatbot AI asal China yang baru diluncurkan pada Januari 2025 lalu, DeepSeek, mengumpulkan 11 data pengguna.
Pengembang DeepSeek mengeklaim menyimpan informasi selama yang diperlukan, menyimpannya di server yang berlokasi di China.
Baca juga: Hak Cipta Vs AI Generatif
Berikut ini rincian jumlah data pengguna yang dikumpulkan oleh setidaknya 10 aplikasi AI chatbot:
Baca juga: Tumpuan Foto Jurnalistik dalam Tarikan AI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.