KOMPAS.com - Stroke merupakan penyakit yang disebabkan oleh gangguan aliran darah menuju otak.
Penyakit stroke menyebabkan aliran darah ke bagian otak terputus sehingga sel-sel otak menjadi mati.
Kerusakan pada bagian otak ini memengaruhi cara kerja tubuh, cara berpikir, dan merasakan sesuatu.
Efek ini bergantung pada lokasi terjadinya stroke dan seberapa besar area yang mengalami kerusakan.
Terdapat tiga jenis stroke berdasarkan penyebab terputusnya aliran darah menuju otak.
Lantas, apa sajakah itu?
Baca juga: Benarkah Mencium Aroma Roti Panggang Gosong Pertanda Stroke? Ini Kata Dokter
Dilansir dari Webmd, stroke iskemik terjadi ketika pembuluh datah yang mengantarkan darah ke otak tersumbat oleh gumpalan darah.
Stroke iskemik merupakan penyakit stroke yang paling umum terjadi dengan gejala sebagai berikut.
Stroke jenis ini disebabkan oleh kumpulan lemak yang disebut plak pada arteri hingga membuatnya menyempit, hingga memperlambat aliran darah.
Proses ini disebut sebagai aterosklerosis. Ketika plak tersebut pecah, banyak sel berdatangan untuk membantu dan membentuk gumpalan yang menghalangi aliran darah ke arteri.
Stroke ringan atau stroke iskemik sementara ialah penyumbatan sementara aliran darah menuju otak.
Penyebab stroke ringan sama dengan stroke iskemik, tetapi hanya terjadi dalam beberapa menit atau 24 jam.
Kondisi ini seringkali menjadi tanda peringatan bahwa seseorang akan mengalami stroke iskemik.
Adapun gejala stroke ringan juga sama dengan gejala stroke iskemik, meliputi mati rasa pada satu sisi tubuh hingga masalah penglihatan.
Baca juga: 5 Makanan yang Bantu Mencegah Serangan Stroke, Apa Saja?
Dilansir dari Healthline, stroke hemoragik adalah kondisi ketika pembuluh darah di otak pecah hingga merusak sel-sel di dekatnya.