KOMPAS.com - Unggahan di media sosial menyebut, air atau sari tebu bisa menjadi racun 15 menit setelah diperas.
Unggahan yang disertai video tersebut dimuat oleh akun Instagram @Ru pada Selasa (7/1/2025).
Dalam video di unggahan, tampak sari tebu yang diambil langsung dari batang tebunya dengan cara diperas oleh mesin.
Narasi video itu menyebutkan, air tebu hanya mampu bertahan setelah 15 menit saja selepas diperas dengan mesin.
Setelah itu, air tebu akan berubah menjadi racun yang ditandai dengan rasa asam dan berwarna kecoklatan.
Oleh karena itu, itu menghindari efek samping, pengunggah menyarankan untuk membeli sari tebu yang masih segar, yaitu yang masih berbentuk batang tebu dan diperas langsung saat kita akan mengonsumsinya.
“Hal yang wajib di waspadai nih, yang suka minum es tebu,” tulis keterangan dalam unggahan.
Lantas, benarkah air tebu jadi racun 15 menit setelah diperas?
Baca juga: Bolehkah Minum Air Tebu Setiap Hari? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM
Ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo membantah jika air tebu akan cepat kedaluwarsa tak lama setelah diperas.
Sebab, air tebu adalah cairan gula berupa monosakarida yang bersifat awet dan akan menyegarkan jika diminum untuk mengembalikan energi tubuh.
“Air gula itu termasuk bahan yang awet untuk disimpan, sehingga banyak makanan awetan (dengan menggunakan) gula. Makanya ada manisan,” ujar Toto saat dihubungi ÓÅÓιú¼Ê.com, Kamis (9/1/2025).
Ia menambahkan, minuman sari tebu yang diberi es, dapat membuatnya lebih tahan lama untuk disimpan.
Pasalnya, penambahan es atau menyimpannya di dalam kulkas, akan memperlambat tumbuhnya mikroorganisme seperti jamur yang menyebabkan air tebu kedaluwarsa.
"Untuk mengurangi kerusakan pada perasan tebu, saya sarankan dengan es batu. Tetapi es batu yang bisa diminum, bukan dari air mentah,” ucap dia.
Meski demikian, Toto tak menampik bahwa sari gula yang masih di dalam batang tebu bersifat lebih awet.