KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, suhu di Indonesia mulai turun pada awal November 2024.
Hal tersebut terjadi setelah Indonesia mengalami cuaca panas dan terik sejak Oktober 2024.
Menurut BMKG, penurunan suhu terjadi karena pengaruh siklon tropis Kong-Rey yang berada di perairan sebelah utara Filipina mulai berkurang.
Berkurangnya pengaruh Kong-Rey menyebabkan massa udara yang sebelumnya tertarik mendekati sistem siklon tropis, kembali aktif meningkatkan labilitas atmosfer di Indonesia.
“Begitu pula dengan dinamika atmosfer lainnya yang turut berperan dalam peningkatan potensi hujan di Indonesia,” jelas BMKG dikutip dari akun Instagram resminya @infobmkg, Kamis (31/10/2024).
“Seiring dengan peningkatan hujan di beberapa wilayah maka penurunan suhu udara diprediksi juga akan terjadi dalam seminggu ke depan,” tambah badan tersebut.
Baca juga: Wilayah Indonesia yang Masuk Musim Hujan pada November 2024, Berikut Daftarnya
BMKG menjelaskan, sebelum pengaruh Kong-Rey berkurang, siklon tropis ini memicu cuaca panas di Indonesia.
Cuaca panas terjadi karena Kong-Rey menarik massa udara di wilayah sekitarnya, termasuk Indonesia, sehingga potensi pertumbuhan awan menjadi berkurang.
Namun, BMKG mengatakan, kondisi tersebut tidak akan berlangsung lama dikarenakan Kong-Rey bergerak ke arah barat laut-utara menjauhi wilayah Indonesia.
“Tidak lagi memberikan pengaruh tidak memberikan pengaruh tidak langsungnya pada peningkatan suhu di wilayah Indonesia,” jelas BMKG.
Baca juga: Sampai Kapan Suhu Panas Melanda Indonesia? Ini Kata BMKG
Setelah pengaruh Kong-Rey berkurang, BMKG melakukan pemantauan terhadap beberapa sistem yang berpotensi memicu hujan di Indonesia.
Pertama, BMKG memperkirakan, gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial dan Kelvin aktif di Sumatera bagian tengah hingga selatan, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua, dan Papua Selatan dalam beberapa hari ke depan.
Selain itu, sirkulasi siklonik yang berada di Samudera Hindia barat Sumatera juga membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi).
Baca juga: Suhu Saat Ini di Jawa Terasa Panas, Sampai Kapan? Ini Penjelasan BMKG
Dilansir dari situs BMKG, Kamis (31/10/2024), konvergensi terpantau memanjang di Samudera Hindia barat Bengkulu, perairan barat Aceh hingga Sumatera Utara, pesisir barat Lampung hingga Jambi, dan Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah.
Terbentuknya konvergensi mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah yang dilewati.