KOMPAS.com - Kasus penemuan tujuh jasad remaja yang mengapung di Kali Bekasi, Jatiasih, yang ramai diperbincangkan perlahan mulai terungkap.
Polisi saat ini tengah melakukan serangkaian langkah untuk mengungkap kasus ini secara tuntas. Termasuk melakukan otopsi terhadap ketujuh jenazah tersebut.
Otopsi diharapkan dapat memberikan petunjuk mengenai penyebab pasti kematian korban, termasuk apakah ada tanda-tanda kekerasan atau tidak.
Selain itu, polisi juga berupaya mengidentifikasi para korban mengingat tidak ada identitas diri yang ditemukan di tubuh mereka.
Baca juga: Kompolnas soal Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi: Polisi Harus Belajar dari Kasus Afif
Berikut sejumlah fakta terkait penemuan 7 mayat di kali Bekasi:
Diberitakan (24/9/2024), tujuh remaja yang ditemukan tewas di Kali Bekasi, sempat berteriak meminta tolong ke rekan-rekannya yang berada di daratan.
Mendengar permintaan tolong tersebut, teman-temannya yang semula hendak ikut menceburkan diri ke sungai takut, dan akhirnya memilih pasrah ditangkap tim Perintis Presisi.
Diduga, penyebab mereka menceburkan diri ke sungai karena merasa bersalah. Sebab saat gubuk yang menjadi lokasi mereka berkumpul digrebek, terdapat berapa senjata tajam.
Baca juga: Kronologi Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Bermula dari Mencari Kucing
Beberapa orang yang ditangkap dikabarkan mendengar letusan yang diduga senjata api seiring kedatangan Tim Patroli Perintis Presisi dari Polres Metro Bekasi Kota.
Namun, letusan ini tidak diketahui berapa kali, dari arah mana, dan ke mana. Letusan tersebut menimbulkan ketakutan sehingga mereka membubarkan diri.
Dikutip dari (24/09/2024), Kapolsek Rawalumbu Kompol Sukadi membantah ada suara tembakan ketika polisi menggerebek puluhan remaja tersebut.
Sukadi meluruskan bahwa suara yang dimaksud merupakan bunyi ledakan. Namun, belum bisa dipastikan sumber suara ledakan tersebut.
Baca juga: Peran 3 Remaja Tersangka Kasus Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi
Jenazah-jenazah itu ditemukan di Kali Bekasi, tepatnya di belakang Masjid Al-Ikhlas di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Dilansir dari KOMPAS.ID, penemuan ini terjadi pada Minggu pagi, 22 September 2024. Sebagian besar jenazah ditemukan di tengah kali, terjebak di beberapa titik aliran sungai.