KOMPAS.com - Merebaknya Mpox atau cacar monyet memunculkan kekhawatiran penyakit ini bakal menjadi wabah yang meluas seperti Covid-19.
Kekhawatiran ini muncul setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menyerukan Mpox sebagai darurat kesehatan global.
Namun, para ahli kesehatan memastikan, Mpox bukanlah Covid-19 “baru” seperti yang publik khawatirkan.
Meskipun sama-sama disebabkan oleh virus, ada beberapa perbedaan Mpox dan Covid-19 yang mendasari kedua penyakit menular ini. Berikut penjelasannya.
Baca juga: Antisipasi Penyebaran Mpox, Bandara I Gusti Ngurah Rai Pasang Thermal Scanner
Perbedaan mendasar antara Mpox dan Covid-19 bisa dilihat dari sejarah virus, cara penyebaran, gejala, sampai mutasi virusnya. Berikut 6 beda kedua infeksi virus ini:
Mpox, sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, sudah ada sejak 1958 dan kasus pertama pada manusia dilaporkan di Republik Demokratik Kongo pada 1970 silam.
Sementara itu, Covid-19 baru muncul pada akhir 2019 di Wuhan, China, dan disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang sebelumnya tidak dikenali.
Infeksi virus SARS-CoV-2 atau Covis-19 sangat mudah menular melalui udara, seperti ketika seseorang batuk, bersin, atau bahkan berbicara.
Sebaliknya, infeksi Mpox relatif lebih sulit menular dan umumnya menyebar melalui kontak fisik yang sangat dekat atau berkepanjangan.
Contohnya dari kontak kulit ke kulit, berhubungan seks, atau melalui benda yang terkontaminasi seperti pakaian atau tempat tidur penderita.
Baca juga: Kronologi Mpox Masuk ke Indonesia dari Luar Negeri, Kini Sudah 88 Kasus
Gejala Covid-19 yang umum seperti infeksi virus pada umumnya, meliputi demam, batuk, pilek, tidak enak badan, dan sakit tenggorokan.
Sedangkan Mpox biasanya ditandai dengan munculnya ruam cacar yang yang khas, demam, sakit kepala, nyeri tubuh, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Antara Desember 2019 dan Agustus 2023, lebih dari 760 juta kasus Covid-19 dilaporkan di seluruh dunia.
Sebaliknya, hanya ada sekitar 100.000 kasus Mpox yang tercatat secara global, sejak wabahnya dilaporkan merebak pada Mei 2022.
Baca juga: Cegah Jadi Pandemi, Perlukah Vaksinasi Massal Mpox Seperti COVID-19?
Vaksin untuk Covid-19 baru dibuat atau dikembangkan dengan cepat setelah pandemi diumumkan ke publik.