Tim Redaksi
KOMPAS.com - Sabtu (27/5/2006) menjadi hari yang kelam bagi warga Yogyakarta usai wilayah mereka diguncang gempa dahsyat berkekuatan M 5,9.
Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa tersebut menyebabkan 66.359 rumah mengalami kerusakan parah.
Catatan (UII) menunjukkan, gempa Yogyakarta 2006 juga merenggut nyawa 5.782 orang dan menyebabkan 26.299 mengalami luka berat dan ringan.
Menurut Dwi Daryanto yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, secara umum korban meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa.
“Berkaca dari fenomena gempa Jogja 2006, para ahli mengingatkan bukan gempa yang membunuh manusia. Namun, bangunannya," kata Dwi.
“Sementara itu, korban luka-luka banyak terjadi karena kepanikan yang luar biasa,” tambahnya.
Baca juga: Tertidur Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus
Dilansir dari ÓÅÓιú¼Ê.com, Jumat (27/5/2022), gempa Yogyakarta 2006 terjadi pukul 05.53 WIB di lepas pantai Samudra Hindia.
Lokasi persis gempa berada di koordinat 8,26 lintang selatan dan 110,33 bujur timur atau pada jarak 28 kilometer selatan Yogyakarta dengan kedalaman 33 kilometer.
Penyebab gempa Yogyakarta pada waktu itu adalah lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia yang saling bertumbukan.
Lokasi dua lempeng bertumbukan berada pada jarak 150-180 kilometer ke selatan dari garis pantai Pulau Jawa.
Tony Agus Wijaya yang pada saat itu menjabat sebagai pengamat geofisika pada Stasiun Geofisika Yogyakarta mengatakan, gempa susulan dengan kekuatan kecil terjadi setelah gempa utama M 5,9.
Beruntung, gempa Yogyakarta yang juga dirasakan di sebagian wilayah di Jawa Tengah itu tidak menyebabkan tsunami.
Baca juga: Muncul Kilatan Petir di Puncak Gunung Ruang Saat Meletus, Ini Kata PVMBG
Gempa Yogyakarta 2006 tidak sekadar meninggalkan pilu bagi warga yang kehilangan anggota keluarganya.
Gempa tersebut juga memicu efek berantai berupa kondisi ekonomi yang mengalami kelumpuhan total.
Hal tersebut disebabkan oleh listrik yang padam dan ditutupnya Bandara Adisutjipto.