KOMPAS.com - Penelitian terbaru memperkirakan populasi dinosaurus T-rex di Bumi mencapai 1,7 miliar sekitar 68 juta tahun yang lalu.
Studi itu diterbitkan oleh jurnal Palaeontology pada 18 April 2022.
Namun, jumlah tersebut tidak sebanding dengan temuan fosil kerangka T-rex yang hanya mencapai ratusan saja.
Lantas, ke mana sisa tulang belulang hewan raksasa itu?
Baca juga: Ilmuwan Temukan Ichthyosaurus, Hewan Darat yang Berevolusi Jadi Monster Laut dari Zaman Dinosaurus
Spesies ikonik T-rex pernah menguasai Bumi sebelum hewan itu punah karena hempasan asteroid.
Menghitung jumlah populasi hewan bukan perkara yang mudah. Ahli paleontologi di University of California, Berkeley, Charles Marshall mengungkapkan kerumitan menghitung spesies tersebut.
Terbaru, ahli ekologi evolusi di Johannes Gutenberg University of Mainz, Eva Griebeler menemukan model perhitungan spesies T-rex di Bumi.
Model perhitungan itu menerapkan kurva bertahan hidup yang lebih realistis.
Dikutip dari , model penelitian Griebeler mengungkapkan ada sekitar 19.000 individu di tiap generasi T-rex, di mana total hanya ada sekitar 90.000 generasi. Artinya jumlah maksimum T-rex di Bumi adalah sekitar 1,7 miliar.
Temuan ini mematahkan motode penelitian sebelumnya milik ahli paleontologi di University of California, Berkeley, Charles Marshall yang mengungkap jumlah T-rex di Bumi sebanyak 2,5 miliar.
Kendati demikian, para ahli belum bisa mengungkap jumlah konkret berapa banyak populasi T-rex yang pernah berjalan-jalan di permukaan Bumi.
Baca juga: Seperti Apa Suara Dinosaurus?
Apabila metode penelitian Griebeler tentang perkiraan jumlah T-rex benar dan pasti, maka berarti jumlah fosil yang telah ditemukan hingga saat ini hanya 0,0000002 persen dari total keseluruhan.
Fenomena ini menjadi menarik lantaran banyak sisa tulang T-rex yang belum terungkap.
Dilansir dari , pensiunan ahli paleontologi dan profesor emeritus di University of Montana, George Stanley mengatakan, hanya ada 30 fosil T-rex yang ditemukan secara utuh.
Bagian fosil yang kerap ditemukan di antaranya fragmen tulang, gigi, dan cakar yang terisolasi. Jumlahnya pun tidak banyak.