KOMPAS.com - Hasil mengejutkan terjadi pada Pemilu Thailand 2023.
Partai oposisi Move Forward Party (MFP) yang dipimpin Pita Limjaroenrat mengklaim telah memenangi Pemilu Thailand yang dilakukan pada Minggu (14/5/2023).
MFP berhasil mengalahkan partai-partai yang didukung militer dan telah memerintah Thailand selama hampir satu dekade.
MFP meraup 14,1 juta suara, diikuti oleh Pheu Thai yang meraup 10,8 juta suara, berdasarkan perhitungan suara yang mencapai 99 persen.
Pita bahkan telah menyatakan kesiapannya untuk menjadi Perdana Menteri Thailand selanjutnya.
Lantas, siapa sebenarnya Pita Limjaroenrat?
Baca juga: Melampaui Prediksi, Bagaimana Partai Oposisi Bisa Menang dalam Pemilu Thailand?
Pita Limjaroenrat yang lahir 5 September 1980 memiliki garis keturunan politisi.
Pita merupakan keponakan dari Padung Limjaroenrat, orang dekat dari mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra.
Ayahnya, Pongsak, adalah penasihat Kementerian Pertanian, dikutip dari .
Setelah menyelesaikan sekolah dasarnya di Bangkok, ia pindah ke Selandia Baru untuk sekolah keduanya dan kemudian menjadi siswa Thailand pertama yang menerima beasiswa siswa internasional dari Harvard University.
Ketika ayahnya meninggal dunia pada 2006, para bankir memberinya waktu hanya empat bulan untuk menyelamatkan perusahaan keluarganya yang sarat utang.
Pada usia 25 tahun, Pita tidak hanya menyelamatkan perusahaan mendiang ayahnya, tetapi juga mendorongnya menjadi salah satu produsen minyak bekatul terbesar di Asia.
Pada 2012, ia menikah dengan aktris TV Thailand Chutima Teepanat dan dikaruniai seorang putri. Namun, pernikahan itu kandas pada 2019.
Ia juga bekerja di perusahaan internasional, termasuk Merrill Lynch Phatra dan Boston Consulting Group.
Pada 2019, ia terjun ke dunia politik sebagai kandidat dari partai Future Forward. Ketika partai Future Forward dibubarkan, ia diangkat menjadi pemimpin MFP.
Baca juga: Partainya Klaim Menang dalam Pemilu Thailand, Pita Limjaroenrat: Saya PM Berikutnya