KOMPAS.com - Tanaman kumis kucing atau Orthosiphon aristatus banyak dijumpai di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Penyebutan kumis kucing lantaran benang sari bunganya lebih panjang dari mahkota, sehingga menyerupai kumis kucing.
Bukan hanya tanaman liar yang menghiasi pinggiran jalan, kumis kucing ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh.
Baca juga: 5 Manfaat Daun Salam: Antibakteri hingga Cegah Diabetes dan Kanker
Pada masa lalu, tanaman ini sering digunakan sebagai obat anti-hipertensi, anti-jamur, anti-bakteri, dan anti-peradangan.
Menurut laman , daun kumis kucing kerap dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan terkait fungsi ginjal dan kandung kemih.
Kumis kucing terutama bagian daun, dapat diolah dengan cara merebus 4-5 lembar bersama segelas air. Air rebusan daun kumis kucing inilah yang kemudian dikonsumsi.
Baca juga: 8 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan, Apa Saja?
Lantas, apa saja manfaat kumis kucing?
Berikut manfaat daun kumis kucing, seperti dihimpun dari berbagai sumber:
Kumis kucing populer dengan sebutan tanaman ginjal. Panggilan ini karena manfaat daun kumis kucing dalam meningkatkan fungsi ginjal.
Dilansir dari laman , teh herbal dari daun kumis kucing dipercaya dapat menghilangkan batu ginjal berukuran hingga 5 cm.
Manfaat daun kumis kucing ini juga telah banyak dibuktikan dalam beberapa penelitian.
Baca juga: 7 Manfaat Bunga Telang, Turunkan Berat Badan hingga Kontrol Gula Darah
Tanaman ini mengandung bahan aktif orthosiphonin yang mampu menjaga asam urat, fosfat, dan oksalat dalam bentuk larut.
Dengan begitu, orthosiphonin mencegah mereka mengendap dan membentuk batu ginjal.
Kumis kucing juga bersifat diuretik, yang membantu menambah kecepatan pembentukan urine, sehingga mencegah batu ginjal.
Selain mencegah batu ginjal, tanaman ini turut membantu mengatasi infeksi saluran kemih.
Baca juga: 5 Manfaat Daun Seledri, Salah Satunya Mengatasi Asam Urat