KOMPAS.com - Sejumlah negara kini kembali dihadapkan dengan kenaikan kasus akibat varian baru, di tengah upaya mereka menuju endemi Covid-19.
Kendati demikian, kenaikan kasus tidak membuat negara-negara itu menerapkan kembali pembatasan seperti sebelumnya.
Kekebalan yang sudah terbentuk melalui vaksinasi dan infeksi Covid-19 menjadi faktor penting untuk menekan jumlah pasien dengan kondisi parah atau meninggal dunia.
Berdasarkan catatan Worldometer, kasus virus corona secara global hingga Selasa (14/8/2022) adalah sebagai berikut:
Sementara kasus aktif secara global mencapai 19.968.944 dengan rincian 19.923.257 dalam kondisi ringan dan 45.687 di antaranya kritis.
Baca juga:
Di Indonesia, tren kenaikan kasus masih fluktuatif di angka ribuan dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini terjadi seiring ditemukannya subvarian Omicron.
Pada Senin (15/8/2022), Indonesia melaporkan 3.588 kasus Covid-19, turun konsisten selama empat hari berturut-turut.
Angka tersebut juga menjadi yang terendah dalam satu bulan terakhir.
Sebagian besar kasus baru yang dilaporkan berasal dari DKI Jakarta dengan 1.902 kasus dan Jawa Barat 572 kasus.
Kendati demikian, angka positivity rate Covid-19 di Indonesia masih berada di kisaran 9,08 persen.
Berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus di suatu negara dianggap terkendali apabila angka positivity rate berada di bawah 5 persen.
Baca juga: Benarkah Dokter di Australia Dipecat karena Ungkap Vaksin Covid-19 Sebabkan Keguguran?