KOMPAS.com - Wabah virus corona di seluruh dunia belum reda. Sejak pertama kali dilaporkan terdeteksi di China, akhir 2019, terhitung hampir 4 bulan virus ini meresahkan dunia.
Sebagai upaya menekan penyebaran virus, sejumlah negara menerapkan lockdown atau penguncian.
Setelah 4 bulan wabah menyebar, sejumlah negara mulai melonggarkan lockdown yang telah diterapkan dalam satu bulan terakhir.
Kebijakan tersebut dikeluarkan setelah tren infeksi di sebagian besar negara mulai mengalami pernurunan, seperti di Italia, Spanyol, Jerman, China, dan lain-lain.
Meski demikian, masih ada sejumlah negara yang masih menerapkan penguncian ketat untuk memutus rantai penyebaran virus corona dan mengantisipasi adanya infeksi gelombang kedua.
Negara mana saja yang masih menerapkan lockdown ketat?
Baca juga: 7 Hari Nol Kasus Baru Covid-19, Vietnam Longgarkan Lockdown
Berikut daftar beberapa negara yang masih menerapkan penguncian:
Perpanjangan lockdown kedua yang sedianya akan berakhir pada Selasa (28/4/2020), kembali diperpanjang hingga 12 Meri 2020.
Hal itu disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin pada Kamis (23/4/2020).
Dilansir dari Straits Times, Jumat (24/4/2020), Muhyiddin mengaku pemerintah belum bisa mengendalikan pandemi, meski tren infeksi mulai turun.
Menurutnya, pembatasan dapat diperpanjang atau negara dibuka kembali secara bertahap, tergantung pada data Covid-19 dari Kementerian Kesehatan negara tersebut.
Selama penguncian, warga Malaysia hanya bisa meninggalkan rumah mereka untuk membeli bahan makanan, obat-obatan atau makanan, dengan penjagaan polisi di beberapa titik.
Baca juga: Update Virus Corona: Malaysia Perpanjang Lockdown, Ratusan Kasus Harian di Singapura
Dilansir dari Straits Times, Selasa (21/4/2020), Perdana Menteri Lee Hsien Loong menyebut keputusan itu diterapkan seirang lonjakan kasus infeksi di Singapura.