KOMPAS.com - Tahukah Anda bahwa tidak semua obat aman dikonsumsi bersamaan dengan teh, khususnya teh herbal?
Minum obat dengan teh sering kali dianggap hal biasa, apalagi jika teh yang digunakan adalah teh herbal yang dikenal menyehatkan.
Dr. Santi, Health Management Specialist Corporate HR ÓÅÓιú¼Ê Gramedia, mengingatkan bahwa kebiasaan ini tidak bisa dianggap sepele.
Menurutnya, efek teh terhadap obat bisa berbeda-beda tergantung jenis teh maupun obat yang diminum.
“Tergantung obatnya, ada yang tidak apa-apa, ada yang tidak boleh,” kata dr. Santi saat dihubungi ÓÅÓιú¼Ê.com, Selasa (14/4/2025).
Apa itu teh herbal?
Tak hanya teh hitam atau teh hijau dari daun teh yang umum diminum sehari-hari, teh herbal juga menjadi pilihan banyak orang untuk menemani waktu santai atau saat tubuh kurang sehat.
Padahal, teh herbal berasal dari berbagai jenis tanaman — mulai dari bunga, akar, hingga rempah — yang bisa berpotensi memicu interaksi kimiawi dengan obat.
“Teh herbal itu yang non daun teh, misalnya teh dari bunga, jahe, dan lain-lain,” jelas dr. Santi.
Teh herbal dikenal mengandung senyawa alami seperti antioksidan dan fitokimia yang baik untuk kesehatan.
Dikutip dari Health, studi menyoroti adanya potensi interaksi serius antara kandungan teh herbal dengan obat-obatan.
Interaksi ini bisa memengaruhi kecepatan tubuh dalam menyerap, mendistribusikan, dan mengeluarkan obat, sehingga menimbulkan efek samping atau bahkan menurunkan efektivitas pengobatan.
Teh ginkgo biloba
Dikenal baik untuk kesehatan otak dan peredaran darah, namun teh ini bisa memperlambat proses pembekuan darah.
Kombinasi dengan obat pengencer darah seperti warfarin atau aspirin bisa meningkatkan risiko perdarahan.
Teh St. John’s Wort
Sering digunakan untuk membantu mengatasi depresi ringan, namun bisa mengurangi efektivitas sejumlah obat, termasuk pil kontrasepsi, antiretroviral (HIV), obat jantung, antikanker, hingga antidepresan.
Kombinasi yang salah bisa memicu serotonin syndrome, kondisi berbahaya akibat kelebihan serotonin di dalam tubuh.
Teh chamomile
Meski sering diminum untuk membantu tidur, chamomile berpotensi berinteraksi dengan pengencer darah dan obat imunosupresan, seperti cyclosporine.
Teh jahe
Teh jahe sering diminum untuk meredakan mual atau nyeri haid, namun bila dikonsumsi bersama obat pengencer darah, bisa meningkatkan risiko pendarahan.
Teh akar valerian
Teh dari akar valerian memiliki efek menenangkan dan sering dipakai sebagai solusi insomnia.
Namun, bila dikombinasikan dengan obat penenang seperti benzodiazepine, efek kantuknya bisa meningkat berlebihan.
Teh goldenseal
Sering diminum untuk meredakan gangguan pencernaan atau flu, goldenseal bisa mengganggu kadar obat diabetes seperti metformin, sehingga mengganggu kontrol gula darah.
Teh kava
Kava dikenal sebagai herbal untuk meredakan cemas, tapi dalam beberapa kasus dapat membahayakan hati, terutama bila diminum bersamaan dengan obat seperti pil kontrasepsi, obat penenang, atau paracetamol.
Lebih aman minum obat dengan air putih
Dr. Santi mengingatkan bahwa mengonsumsi obat dengan teh — baik teh daun maupun teh herbal — sebaiknya dihindari, kecuali telah mendapat rekomendasi dari dokter atau apoteker.
“Kalau sedang minum obat, sebaiknya konsultasikan dulu dengan tenaga medis sebelum memutuskan mengonsumsi teh herbal,” ujarnya.
Untuk meminimalkan risiko, dr. Santi menyarankan untuk selalu memilih air putih sebagai minuman saat menelan obat.
/tren/read/2025/04/17/044500665/bolehkah-minum-obat-dengan-teh-herbal-ini-kata-dokter-