KOMPAS.com - Belakangan ini, kabar tentang sejumlah remaja putri di Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang mengalami anemia akibat kebiasaan makan seblak menjadi viral di media sosial.
Fenomena ini pertama kali dibagikan oleh akun Instagram @infipop.id pada Jumat (17/1/2025).
Menurut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kabupaten Karawang, Nurmala Hasanah, sekitar 8.861 dari 33.106 remaja putri di wilayah tersebut teridentifikasi mengalami anemia.
"Anemia disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat serta kurangnya asupan nutrisi dan serat. Banyak remaja lebih memilih mengonsumsi mi bakso dan seblak," jelas Nurmala dalam unggahan tersebut.
Baca juga: Apakah Seblak Bisa Menyebabkan Anemia?
Kabar ini langsung memicu berbagai reaksi dari warganet.
Beberapa setuju bahwa seblak bisa menjadi makanan yang tidak sehat, sementara lainnya berpendapat bahwa anemia bukan disebabkan oleh seblak, melainkan oleh kebiasaan minum teh setelah makan seblak.
Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia, Inge Permadhi, mengonfirmasi bahwa konsumsi seblak bisa berkontribusi pada anemia, terutama jika komposisinya didominasi oleh karbohidrat dan lemak, namun rendah protein.
Sebagai contoh, satu porsi seblak biasanya hanya terdiri dari kerupuk, mi, sayur, dan beberapa potongan bakso, yang kurang memberikan asupan protein yang cukup.
"Ingat, protein adalah bahan utama pembentukan sel darah merah. Untuk mencegah anemia, tubuh membutuhkan protein, baik yang bersumber dari hewan maupun nabati," kata Inge.
Baca juga: Hobi Makan Seblak Bisa Sebabkan Anemia, Ahli Gizi Jelaskan Kaitannya
Selain itu, zat besi, yang banyak ditemukan dalam daging merah, hati, seafood, atau sayuran hijau, juga penting untuk mencegah anemia.
Inge menjelaskan bahwa meskipun seblak mengandung karbohidrat dan lemak, tanpa cukup protein, tubuh tidak akan bisa membentuk sel darah merah yang cukup.
"Sumber energi ada, tapi proteinnya kurang," ujar Inge.
Selain kekurangan protein, kebiasaan minum teh setelah makan seblak juga dapat menghambat penyerapan zat besi.
"Teh memang bisa menghambat penyerapan zat besi karena kandungan tanin, meskipun pengaruhnya tidak sebesar kekurangan protein," terang Inge.
Baca juga: Resep Seblak Pedas Nampol untuk Ide Jualan
Inge mengingatkan bahwa penting untuk menjaga keseimbangan gizi dalam setiap porsi makanan, termasuk seblak, sesuai dengan konsep "Piring Makanku."