优游国际

KOMPAS.com - Henry Kissinger, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) era pemerintahan Presiden Richard Nixon dan Gerald Ford, meninggal pada 29 November 2023, dalam usia 100 tahun.

Dalam memberitakan kematian Kissinger, media asing tidak hanya menyoroti prestasinya, tetapi juga kejahatan perang yang dituduhkan kepadanya selama membela kepentingan AS.

Rolling Stone membuat tajuk "Henry Kissinger, Penjahat Perang, Meninggal di Usia 100 Tahun", begitu pula pemberitaan Al Jazeera yang berjudul "Kissinger: Penjahat Perang dengan Hadiah Nobel Perdamaian".

Lantas, apa kejahatan perang Henry Kissinger hingga disebut sebagai penjahat perang?

Baca juga: Henry Kissinger, Sosok Kontroversial Mantan Penasihat Presiden RI

Apakah Henry Kissinger penjahat perang?

Henry Kissinger tidak pernah dinyatakan bersalah atau bahkan diadili atas kejahatan perang, sehingga tidak pernah secara resmi ditetapkan sebagai penjahat perang.

Henry Kissinger adalah Menlu AS paling berpengaruh di era Perang Dingin (1947-1991) dan arsitek kebijakan AS untuk mengalahkan Uni Soviet, yang pernah menerima hadiah Nobel Perdamaian pada 1973.

Kissinger juga pernah dipercaya oleh para pemimpin dunia sebagai penasihat dan masih aktif diundang ke berbagai forum bisnis atau politik luar negeri hingga sesaat sebelum meninggal di usia 100 tahun.

Meski tidak pernah secara resmi ditetapkan sebagai penjahat perang, sudah menjadi rahasia umum apabila Kissinger memainkan peran penting dalam meracik kebijakan luar negeri AS, yang mengakibatkan jutaan warga sipil dari berbagai belahan dunia terbunuh.

Hal itu dilakukan melalui penerapan pendekatan intervensionis terhadap urusan dunia semasa ia menjabat Menlu AS.

Buku bertajuk The Trial of Henry Kissinger karya penulis dan jurnalis Inggris, Christopher Hitchens, memaparkan keterlibatan Kissinger dalam sejumlah konflik berdarah di dunia.

Baca juga: Keterlibatan Henry Kissinger dalam 10 Konflik Berdarah di Dunia

Disebutkan di antaranya peran Kissinger dalam mendorong pengeboman di Kamboja, Laos, dan Vietnam dalam Perang Vietnam, serta penggulingan Presiden Chile Salvador Allende karena kekhawatiran akan penyebaran komunisme.

Hitchens mengatakan bahwa Kissinger harusnya diadili atas kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan pelanggaran hukum internasional, meliputi konspirasi untuk melakukan pembunuhan, penculikan, dan penyiksaan.

Hitchens bahkan menyebut jika Kissinger seharusnya dipermalukan, dikucilkan, dan dikecualikan oleh masyarakat.

Dalam buku A Cook's Tour, Anthony Bourdain pernah menyerukan agar Kissinger diadili di Mahkamah Pidana Internasional bersama mantan Presiden Serbia, Slobodan Milosevic, yang diadili atas dakwaan genosida.

Melansir independent.co.uk, para ahli, termasuk sejarawan Universitas Yale dan penulis Kissinger's Shadow, Greg Grandin Henry, percaya bahwa Kissinger bertanggung jawab atas kematian 3-4 juta orang antara tahun 1969-1976.