KOMPAS.com - Dalam bahasa Indonesia, penggunaan tanda baca menjadi satu hal yang harus diperhatikan.
Tanda baca dapat mempengaruhi konteks atau pemaknaan kalimat dan pelafalannya. Salah satu contoh tanda baca yang cukup sering digunakan ialah tanda elipsis.
Menurut Agustinus Gereda dalam buku Keterampilan Berbahasa Indonesia: Menggunakan Bahasa Indonesia secara Baik dan Benar (2020), tanda elipsis disimbolkan dengan ( … ) atau tanda titik yang berjumlah tiga buah.
Fungsi tanda baca elipsis digunakan untuk menandai kalimat yang terputus atau bagian kalimat yang dihilangkan.
Tanda baca ini membantu penulis atau penutur bahasa untuk menggunakan kalimat yang tidak harus ditulis atau diucapkan secara penuh karena terlalu panjang.
Kesalahan yang lumrah terjadi dalam penggunaan tanda elipsis ialah jumlah titik yang ditulis. Perlu diketahui jika jumlah titik yang digunakan selalu berjumlah tiga.
Baca juga: Bagaimana Ketentuan Penggunaan Tanda Pisah?
Hanya saja tanda elipsis yang digunakan di akhir kalimat selalu diikuti tanda titik. Jadi jumlahnya ada empat titik, tiga merupakan tanda elipsis, sedangkan yang satu adalah tanda titik.
Sebagai catatan tambahan, tanda elipsis selalu didahului dan diikuti dengan spasi. Sebelum penulisan tanda baca elipsis, baik di awal, tengah, ataupun akhir kalimat, selalu berikan spasi. Sedangkan untuk sesudah penulisan kalimat, baik di awal ataupun tengah, juga diberikan spasi.
Pembagian penggunaan tanda elipsis sudah dijelaskan dalam PUEBI atau Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Berikut penjelasannya yang melansir dari situs PUEBI Daring:
Contohnya:
Baca juga: Aturan Penggunaan Tanda Hubung (-)
Contohnya:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.