KOMPAS.com – Kebutuhan manusia akan sebuah barang atau jasa tidak akan pernah berhenti atau habis.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan ketersediaan sumber daya atau alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Oleh karena itu, manusia harus mampu menentukan dan mendahulukan kebutuhan yang sifatnya mendesak atau penting dibandingkan kebutuhan lainnya.
Contohnya, kebutuhan pangan lebih mendesak daripada kebutuhan papan. Apabila kebutuhan yang paling mendesak sudah terpenuhi, barulah memikirkan pemenuhan kebutuhan yang lainnya.
Baca juga: Kebutuhan Manusia: Definisi dan Jenisnya
Agar setiap kebutuhan bisa terpenuhi dengan baik, maka manusia harus menyusun skala prioritas.
Dilansir dari buku Kamus Ekonomi (2012) karya Nurul Oktima, skala prioritas merupakan penentuan urutan kebutuhan dari yang terpenting sampai dengan yang kurang penting.
Sebelum menyusun skala prioritas, tentu ada beberapa faktor yang harus diperhatikan. Faktor-faktor tersebut, yaitu:
Sebelum menentukan barang mana yang harus didahulukan, harus mempertimbangkan seberapa jauh tingkat kepentingan barang tersebut.
Contohnya bagi seorang pelajar, seragam dan alat-alat tulis lebih penting daripada sepeda sebagai kendaraan untuk ke sekolah. Sebab untuk pergi ke sekolah bisa diantar oleh keluarga.
Baca juga: Kebutuhan Manusia: Primer, Sekunder, Tersier
Apabila suatu kebutuhan diperlukan saat itu juga, maka perlu didahulukan. Contoh ketika orang sakit, obat merupakan kebutuhan yang harus didahulukan agar cepat memperoleh kesembuhan. Kebutuhan yang lain bisa ditunda atau dikesampingkan terlebih dahulu.
Ketika dihadapkan pada dua pilihan yang sulit, maka faktor masa depan harus menjadi pertimbangan.
Contoh ketika harus memilih antara kursus bahasa Inggris dan matematika, maka perlu dipertimbangkan kursus apa yang bermanfaat bagi masa depan.
Meskipun keduanya penting, memilih kursus bahasa Inggris adalah pilihan yang tepat. Sebab lowongan pekerjaan rata-rata membutuhkan seseorang dengan kemampuan bahasa Inggris yang baik.
Kebutuhan manusia akan suatu hal tidak akan pernah habis. Sebab kecenderungan sifat manusia adalah selalu merasa tidak puas. Satu hal yang seringkali dilupakan adalah manusia memiliki keterbatasan kemampuan.
Baca juga: Pola Perilaku Konsumen dalam Kegiatan Ekonomi
Dalam buku Perilaku Organisasi (2008) karya Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, kemampuan atau ability merupakan kapasitas atau kesanggupan individu untuk melaksanakan dan menyelesaikan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.
Sebelum menentukan pilihan kebutuhan, terlebih dahulu harus mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki, baik itu kemampuan materi maupun non materi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.