Tim Redaksi
Seperti diberitakan sebelumnya, bapak dari bayi dalam kasus ini, Yopi, ayah bayi, mengungkapkan, sejak masa kehamilan, istrinya sudah disarankan oleh bidan maupun dokter yang memeriksa agar melakukan persalinan dengan cara operasi sesar.
Demikian pula, saat Puskesmas Sumobito memutuskan untuk merujuk pasien ke RSUD Jombang.
Namun, saat di RSUD Jombang, kata Yopi, petugas yang menangani istrinya terkesan mengabaikan saran atau rujukan dari petugas yang sebelumnya menangani.
Petugas medis di RSUD Jombang memilih untuk melakukan persalinan secara normal.
"Padahal istri saya sudah tanya 2 kali atau 3 kali, kenapa tidak sesar? Tapi dijawab kita usahakan normal," kata Yopi dalam pemberitaan 优游国际.com, Senin (1/8/2022).
Baca juga:
Aapun mengenai pelayanan persalinan bagi pasien rujukan seperti kasus yang terjadi di Jombang ini, Sita Danis menjelaskan, sebenarnya hal ini bisa diantisipasi dengan melihat kondisi ibu hamil tersebut saat di bawa ke faskes rujukannya.
“Ya tergantung, jika saat datang (ibu hamil) sudah buka lengkap dan kepala sudah turun banget, tinggal mengejan keluar,” kata Sita Danis.
Namun, untuk melakukan persalinan secara langsung saat ibu hamil sudah bukaan lengkap, biasanya dokter juga akan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan apakah itu benar-benar kepala bayi atau bukan.
Kemudian diikuti dengan melakukan perkiraan berat bayi yang ada di dalam kandungan itu.
Dalam kondisi ini, dokter juga bisa melihat hasil-hasil pemeriksaan pasien di pelayanan kesehatan sebelumnya.
Namun, jika pasien datang dalam kondisi yang masih sempat diperiksa karena belum bukaan lengkap, maka dokter juga harus atau biasanya melakukan pemeriksaan minim seperti USG dan periksa dalam, ataupun pemeriksaan lain yang memang diperlukan.
Baca juga: Bayi Lahir dengan Antibodi Covid-19, Terjadi Juga di China dan Italia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.