KOMPAS.com - STAI Al-Ruzhan yang berlokasi di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, berdiri sejak 2021 dan telah memiliki empat angkatan, jumlah mahasiswa aktif di kampus ini tergolong rendah.
Dari total sekitar 100 mahasiswa terdaftar, hanya 80 orang yang masih aktif mengikuti perkuliahan.
Bahkan, pihak kampus mengakui bahwa hanya sembilan mahasiswa yang akan mengikuti wisuda tahun ini.
Baca juga:
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan STAI Al-Ruzhan, Willy Nugraha.
"Dulu sempat 100 lebih, cuma yang aktif sekarang mencapai 60-80 orang karena seleksi alam," ujarnya saat ditemui pada Selasa (29/4/2025).
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan perkuliahan tetap berlangsung meski tidak setiap hari.
“Perkuliahan dilaksanakan pada Senin, Selasa, Rabu, dan Sabtu,” ungkap Willy.
Menurut Willy, keberadaan STAI Al-Ruzhan yang masih baru menjadi tantangan tersendiri. Persaingan dengan kampus lain di sekitar wilayah Manonjaya seperti Ashofa dan STIES Budiman turut mempengaruhi jumlah pendaftar baru.
“Kita baru, jadi harus ekstra. Rivalitas antar kampus memang membuat perekrutan mahasiswa jadi tarik-menarik,” jelasnya.
Baca juga: Reformasi Tata Kelola Hibah Pesantren Bangun Keadilan Sosial Bidang Pendidikan
STAI Al-Ruzhan berencana menggelar wisuda angkatan pertamanya tahun ini. Namun, jumlah mahasiswa yang akan diwisuda hanya sekitar sembilan orang.
“Wisuda tahun sekarang angkatan pertama sedikit, tapi prosesi kelulusan digabung dengan angkatan kedua tahun depan,” ujar Willy.
Ia menyebut bahwa tantangan utama adalah minimnya fasilitas dan masih dalam tahap pemenuhan kelengkapan administrasi.
Selain itu, pihak kampus juga sedang menghadapi isu polemik dana hibah yang ramai di media sosial.
Kendati demikian, Willy menegaskan bahwa pihaknya memilih fokus terhadap kegiatan akademik.
“Kita fokus belajar saja, meskipun ramai di luar sana tentang STAI Al-Ruzhan,” tegasnya.
Baca juga: