KOMPAS.com - Sebuah rekaman suara (voice note) viral dan tersebar di berbagai grup WhatsApp.
Suara yang mengatasnamakan Andre menyebutkan akan terjadi gempa dengan kekuatan 8 skala ricther (SR).
Tidak hanya itu, rekaman suara juga menyebutkan bahwa gempa besar itu disebabkan oleh letusan Gunung Krakatau.
"“Ini Andre, aku baru dapat kabar dari sekda provinsi, beliau dapat data resmi dari BMKG yang memperkirakan kalau Gunung Krakatau itu akan ada letusan yang mengakibatkan gempa dalam waktu dekat, belum tau hari ini atau beberapa hari atau beberapa minggu ke depan,” kata pria dalam rekaman voice note tersebut.
Baca juga: 7 Alasan Orang Mudah Percaya Hoaks di Grup Whatsapp, Psikolog Jelaskan
Menanggapi persoalan tersebut, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono ST Dipl Seis MSc pun angkat bicara.
"Informasi mengenai akan terjadinya gempa 8 skala richter (SR) akibat letusan Gunung Krakatau dalam rekaman tersebut dengan menyebutkan bahwa sumber info dari BMKG adalah berita bohong (hoaks) yang tidak layak dipercaya oleh masyarakat," kata Rahmat dalam keterangan tertulisnya.
Ia menambahkan bahwa rekaman berita bohong ini sebenarnya sudah pernah beredar sebelumnya.
Sehingga, tidak perlu ditanggapi karena sengaja disebarkan ulang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dengan tujuan menciptakan kecemasan dan kepanikan masyarakat.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak meneruskannya rekaman berita bohong tersebut kepada pihak lain agar mata rantai penyebaran berita bohong ini terputus dan berhenti.
Serta, untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas gunung api masyarakat dapat menghubungi lembaga yang berwenang, yaitu Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM.
Baca juga: Letusan Anak Krakatau Terlihat dari Luar Angkasa, Ini Fotonya
Sementara itu, untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas gempa tektonik, pastikan masyarakat mendapat informasi dari lembaga yang berwenang, yaitu BMKG.
"Hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan, di mana, dan berapa besar kekuatan atau magnitudo gempabumi akan terjadi, sehingga masyarakat dihimbau untuk tidak percaya dengan ramalan gempabumi," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.